Evaluasi Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit terhadap Kesuburan Tanah, Unsur Hara di Daun dan Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Typic Dystrudepts
View/ Open
Date
2016Author
Rambe, Eny Fithri
Advisor(s)
Elfiati, Deni
Akoeb, Erwin Nyak
Metadata
Show full item recordAbstract
Empty fruit bunches (EFB) is waste of processing of oil palm fruit bunches that
can be used as organic fertilizer. EFB application to the field was solution to
waste management lriendly anC also solution to improve soil fertility due tc
containing high organic matter and complete nutrient content. This study
consisted of two treatments are 100% EFB application and 1007o inorganic
fbrtilizer on 22 years old palms on typic Dystrudept with loamy sand to sandy
loam class texture. The aims of this study are (l) to compare soil physical,
chemical and biological properties both of treatrnents (2) to compare leaf nutrient
content bolh of treatments (3) to compare oil palm production both of treatmcnts.
'Ihis study using descriptive method and t-test with four replicates. Application of
100% EFB without inorganic fe(ilizer was since 20lt year until now or already
six years. Soil sampling was taken from three location i.e circle palm, interrorv
and interpalm and three depths i.e 0-20cm, 2040cm and 40-60cm. The result
found that 100% EFB application in inter palm that is as EFB placement gave the
higher physical prop€rties such as water conten! bulk density, permeability and
volume of roots. On soil chemical properties gave higher result such as pH,
content of N, Mg, Mn, Cu, Zn and Fe in soil, exchangeable Ca, K and Mg.
Whereas C-organic matter, CEC, P total and P available P gave higher in 100%
inorganic fertilizer. Leaf K, Mg, B, Cu, Zn level were higher in 100% EFB
application. Biological properties relatively same with 100% inorganic fertilizer.
Oil palm production over 5 years gave higher 6% in 100% EFB application Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah hasil sampingan dari
pengolahan tandan buah segar (TBS) yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organik. Aplikasi TKKS ke lapangan merupakan solusi terhadap penanganan
limbah yang ramah lingkungan dan memberi solusi terhadap perbaikan kesuburan
tanah, karena mengandung bahan organik yang tinggi dan unsur hara yang
lengkap. Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan yaitu pemberian l00o/o TKKS
dan pemberian 100% pupuk anorganik pada tanaman umur 22 tahun generasi
pertama pada tanah lnceptisol, tekstur tanah pasir berlempung-lempung berpasir.
Pemberian 100% TKKS tanpa rambahan pupuk anorganik telah dilakukan sejak
20ll atau sudah 6 tahun. Adapun tujuan penelitian ini adalah (l) untuk
membandingkan sifat fisika kimia dan biologi tanah antara kedua perlakuan (2)
untuk membandingkan kadar unsur hara di daun antara kedua perlakuan,(3) untuk
membandingkan produksi TBS antara kedua perlakuan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dan uji t.. Pengambilan contoh tanah dilakukan
pada tiga lokasi yaitu piringan, gawangan dan antar pokok dengan 3 kedalaman
yaitu 0 - 20 cm, 20 - 40 cm dan 40 - 60 cm. Dari penelitian diperoleh bahrva
pemberian 100% TKKS lokasi antar pokok yang merupakan tempat peletakan
TKKS memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap sifat fisika tanah seperti kadar
air, bulk density, permeabilitas dan volume akar, terhadap sifat kimia tanah seperti
pH, N-Tanah, Mg-Tanah, Ca-dd, K-dd, Mg-dd, Mn-tanah,Cu-tanah, Zn dan Fe
juga menunjukkan nilai yang lebih tinggi. C-organik, KTK , Total P dan P-
tersedia nilai lebih tinggi diperoleh pada pemberian 100% pupuk anorganik.
Kadar unsur hara di daun seperti K, MB, B, Cu, Zn lebih tinggi oada pemberian
100% TKKS, sedangkan N, P, Mn dan Fe lebih tinggi pada pemberian 100%o
pupuk anorganik. Sifat biologi nrenunjukkan nilai relatif sama dengan perlakuan
100% pupuk anorganik. Rata-rata produksi TBS selama 5 tahun lebih tinggi 6%
pada perlakuan pemberian 100% TKKS
Collections
- Master Theses [416]