| dc.description.abstract | Berdasarkan data WHO, prevalensi diabetes melitus di dunia pada tahun 2000 diperkirakan mencapai 2,8% dan menjadi 4,4% pada tahun 2030. Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia dan gangguan metabolisme khususnya karbohidrat, lemak, dan protein. Berdasarkan data empiris, daun pirdot oleh masyarakat dipercaya memiliki khasiat untuk diabetes militus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antidiabetes EADP pada tikus yang diinduksi dengan Streptozotocin secara in vivo dan in vitro. Ekstrak air daun pirdot diperoleh dengan cara infundasi. Uji efek antidiabetes secara in vivo EADP dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok uji TTGO EADP dan uji efek antidiabetes EADP. Dalam uji TTGO, tikus yang telah diinduksi dengan glukosa 50% diberikan secara oral. Selama pemberian ekstrak KGD diukur pada menit 0; 30; 60; 90; dan 120. Uji efek antidiabetes, tikus yang telah diinduksi Streptozotocin 55 mg/kg BB secara i.p selama 14 hari diberikan EADP 0,5 mL setiap hari. Selama pemberian ekstrak KGD diukur pada hari 0; 3; 5; 7; 9; 11; 13; dan 14. Kemudian pada hari 15 diambil organ pankreas untuk dijadikan preparat dan dilakukan imunohistokimia. Uji efek antidiabetes secara in vitro EADP dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok uji aktivitas penghambatan enzim α-glikosidase pada konsentrasi 200; 100; 50; 25; 12,5 ppm dengan mengukur absorbansi p-nitrofenol dari reaksi enzimatis menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm. Kelompok uji kinetika penghambatan aktivitas enzim α-glukosidase dilakukan dengan meningkatkan konsentrasi subtrat (p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida).
Hasil skrining fitokimia yang terkandung dalam serbuk simplisia adalah senyawa flavonoid, tanin, glikosida, saponin dan steroid/triterpenoid.
Hasil uji TTGO EADP 0,5 mL pada menit ke-0 KGD puasa 88,60 mg/dL; menit ke-30 naik menjadi 212,00 mg/dL; menit ke-60 turun menjadi 154,80 mg/dL; menit ke-90 turun menjadi 95,20 mg/dL; menit ke-120 turun menjadi 78,40 mg/dL. Sedangkan hasil uji efek antidiabetes EADP 0,5 mL pada hari ke-0 KGD awal 528,00 mg/dL; hari ke-3 menjadi 441,00 mg/dL; hari ke-5 menjadi 342,40 mg/dL; hari ke-7 menjadi 249,80 mg/dL; hari ke-9 menjadi 123,40 mg/dL; hari ke-11 menjadi 100,00 mg/dL; hari ke-13 menjadi 86,60 mg/dL; dan hari ke-14 menjadi 78,20 mg/dL. Hasil imunohistokimia menunjukkan perubahan yang nyata dalam pola distribusi sel-sel positif insulin dalam jaringan pankreas tikus. Hasil uji aktivitas penghambatan enzim α-glikosidase menunjukkan bahwa EADP memiliki penghambatan aktivitas dengan nilai IC50 73,56 ± 0,56 ppm. Hasil pengujian kinetika penghambatan aktivitas enzim α-glukosidase pada EADP menunjukkan bahwa meningkatkan Km dan tidak memberikan pengaruh terhadap Vmax dengan ada inhibitor atau tanpa inhibitor.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa EADP mempunyai efek sebagai antidiabetes dan memiliki mekanisme inhibisi enzim yang kompetitif. | en_US |
| dc.description.abstract | The WHO data, the prevalence of diabetes melitus is estimated to be in the year 2000 was 2.8% and is estimated to be 4.4% in the year 2030. Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by the presence of hyperglycemia and metabolic disorders in particular carbohydrate, fat and protein.
The purpose of this research is to know the effects of anti diabetic EADP in mice induced with Streptozotocin in in vivo and in vitro. Water extract of leaves of pirdot obtained by way of infundasi. Anti diabetic effect test in vivo EADP are divided into two groups, group test TTGO EADP and test the effects of anti diabetic EADP. In the test the TTGO, mice that had been induced by glucose 50% given orally. During the giving of extracts of KGD measured at minute 0; 30; 60; 90; and 120. Test the effect of anti diabetic, Streptozotocin-induced mice that had been 55 mg/kg i. p in for 14 days given EADP 0.5 mL per day. During the giving of extracts of KGD measured on day 0; 3; 5; 7; 9; 11; 13; and 14. Then on day 15 of the pancreas organ taken for immunohistochemical preparations and be done. Anti diabetic effect test in in vitro EADP are divided into two groups, the enzyme inhibition assay activity group α-glycosidase in concentrations of 200; 100; 50; 25; 12.5 ppm by measuring the absorbance of p-nitrophenol from enzimatis reaction using a microplate reader at a wavelength of 405 nm. Inhibitory kinetics test group activity of the enzyme α-glucosidase were conducted by increasing the concentration of a given substrate (p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida).
Phytochemical screening shows bioaktif compounds contained in pollen simplisia is flavonoids, tannins, glycosides, saponins steroid and triterpenoid.
Test result TTGO EADP 0.5 mL at 0 minutes KGD 88.60 mg/dL fasting; 30 minutes rose to 212.00 mg/dL; 60 minutes is down to 154.80 mg/dL; 90 minutes dropped to 95.20 mg/dL; 120 minutes down to 78.40 mg/dL. While the results of the test of the effects of anti diabetic EADP 0.5 mL on day 0 KGD early 528.00 mg/dL; day 3 be 441.00 mg/dL; day 5 be 342.40 mg/dL; 7th day into 249.80 mg/dL; 9th day into 123.40 mg/dL; day 11 be 100.00 mg/dL; the 13th day into 86.60 mg/dL; and the 14th became 78.20 mg/dL. Immunohistochemical results indicate real change in the pattern of distribution of insulin-positive cells in rat pancreatic tissue. Inhibition of enzyme activity assay results α-glycosidase inhibitory EADP has shown that activity with IC50 values of 73.56 ± 0.56 ppm. Inhibitory kinetics test results of enzyme activity of α-glucosidase on EADP shows that increasing Km and not give effect on Vmax with no inhibitors or without inhibitor.
Results of the study concluded that the EADP has an effect as anti diabetic and has a competitive enzyme inhibition mechanism. | en_US |
