Perbandingan Rasio Albumin Kreatinin Urin pada Penderita Hipertensi Terkontrol dan Tidak Terkontrol

Abstract

Latar belakang : Hipertensi sistemik yang ditransmisikan ke dalam glomerulus menyebabkan hipertensi glomerular membuat terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler glomerulus sehingga albumin dapat lolos dan ditemukan di dalam urin yang akan menyebabkan terjadinya ne:frosklerosis yang akhirnya menjadi penyakit ginjal kronik. Rasio albumin kreatinin urin merupakan tes yang mudah dan lebih sedikit kecenderungan salah karena variasi ekskresi albuminuri 24 jam yang dapat digunakan sebagai petanda maupun prediktor terjadinya penyakit ginjal kronik. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai rasio albumin kreatinin urin pada pasien hipertensi terkontrol dibandingkan dengan pasien hipertensi tidak terkontrol. Dahan Dan Cara : Dilakukan penelitian potong lintang terhadap pasien hipertensi terkontrol dan tidak terkontrol yang datang ke RSUD Dr Pirngadi dan RS H Adam Malik pada April-Juni 2008. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, foto toraks, elektrokardiografi, dan laboratorium termasuk rasio albumin kreatinin urin. Kemudian dibandingkan nilai rasio albumin kreatinin urin antara kelompok hipertensi terkontrol dan tidak terkontrol. Basil: Didapatkan 22 pasien hipertensi terkontrol dan 22 pasien hipertensi tidak terkontrol, kedua kelompok hampir tidak berbeda dalam hal jenis kelamin, umur, index massa tubuh. hemoglobin, kadar gula darah, ureum dan kreatinin. Terdapat perbedaan bermakna dalam hal nilai rasio albumin kreatinin urin antara kedua kelompok, dimana nilai rasio albumin kreatinin urin kelompok hipertensi terkontrol lebih rendah daripada kelompok hipertensi tidak terkontrol (3,32 ± 1,67 μ/mg kreatinin vs 29,55 ± 43,45 μ/mg kreatinin ; p=0,005 ). Kesimpulan: Nilai rasio albumin kreatinin urin pada pasien hipertensi terkontrol lebih rendah dibandingkan pada pasien hipertensi tidak terkontrol