| dc.description.abstract | Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan fungsi organ tubuh yang akan menyebabkan perubahan pada lansia. Perubahan pada rongga mulut lansia seperti mengalami atrofi sel asini sehingga terjadi perubahan dan kemunduran fungsi kelenjar saliva. Kemunduran fungsi kelenjar saliva menyebabkan sekresi saliva menurun, laju aliran saliva menurun, dan jumlah koloni candida meningkat di rongga mulut lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan laju aliran dan pH saliva terhadap jumlah koloni candida pada rongga mulut pasien lansia di Puskesmas Pancur Batu. Metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional melibatkan 62 lansia dengan rentang usia 60-90 tahun. Saliva tidak terstimulasi dikumpulkan dengan metode spitting selama 5 menit. Laju aliran saliva didapat dengan mengukur volume saliva dalam ml/menit. pH saliva diukur dengan menggunakan kertas lakmus dengan rentang pengukuran 6,8-7,2. Jumlah koloni candida didapatkan dengan menghitung manual jumlah koloni candida dalam 100 cfu/ml. Uji statistik yang digunakan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan subjek yang paling banyak berusia 60-74 tahun. Hubungan laju aliran saliva dengan jumlah koloni candida menunjukkan hubungan yang bermakna dengan nilai p=0,001 (p<0,05). Hubungan pH saliva dengan jumlah koloni candida menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan nilai p=1 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara laju aliran saliva dengan jumlah koloni candida, tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pH saliva dengan jumlah koloni candida. | en_US |