dc.contributor.advisor | Ganie, Ratna Akbari | |
dc.contributor.advisor | Tarigan, Amira Permatasari | |
dc.contributor.author | Julike, Katarina | |
dc.date.accessioned | 2018-11-08T06:28:33Z | |
dc.date.available | 2018-11-08T06:28:33Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8119 | |
dc.description.abstract | Pendahuluan
Jumlah penderita PPOK menurut WHO di perkirakan meningkat menjadi 400 juta jiwa di tahun 2020, dan setengah dari angka tersebut terjadi di Indonesia. Angka kejadian PPOK di Indonesia menempati urutan ke-5 tertinggi di dunia yaitu 7,8 juta jiwa. PPOK merupakan penyakit tidak menular yang diduga sangat berhubungan dengan semakin banyaknya jumlah perokok khususnya pada kelompok usia muda, serta pencemaran udara di dalam maupun di luar ruangan terutama di tempat kerja.
Metode
Penelitian ini merupakan metode longitudinal prospective dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan, dari Januari- Juni 2018 pada 51 penderita PPOK yang berobat di Poli Klinik SMF Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dengan dilakukan pemeriksaan spirometri, kadar 25(OH) vitamin D dan kasar hs-CRP.
Hasil
51 pasien yang ikut serta dalam penelitian semua adalah laki-laki. Berdasarkan Uji Korelasi Pearson didapati nilai VEP1 pasien PPOK tidak menunjukkan korelasi yang signifikan dengan kadar 25(OH) vitamin D dan jumlah Leukosit. Sementara Uji Korelasi Spearman Rank dijumpai berkorelasi negatif secara signifikan dengan kadar hs-CRP. Hasil uji Anova dan Uji Kruskal Wallis terhadap kadar 25(OH) vitamin D, hs-CRP dan jumlah Leukosit didapatkan tidak dijumpai perbedaan yang signifikan antara kelompok obstruksi sedang (GOLD 2), berat (GOLD 3) dan sangat berat (GOLD 4).
Kesimpulan
Rerata nilai VEP1 pasien PPOK, kadar 25(OH) vitamin D dan jumlah Leukosit menurut hasil statistik tidak terdapat perbedaan bermakna, sedangkan semakin tinggi nilai VEP1 maka kadar hs-CRP semakin rendah. | en_US |
dc.description.abstract | Introduction
The number of people with COPD according to WHO wasincreasing to 400 million people by 2020, and half of these occur in Indonesia. The incidence of COPD in Indonesia ranks 5th highest in the world at 7.8 million. COPD wsa a non-communicable disease that is thought to be closely related to the increasing number of smokers, especially in young age groups, as well as indoor and outdoor air pollution, especially in the workplace.
Method
This study was a longitudinal prospective method conducted in H. Adam Malik General Hospital Medan, from January to June 2018 on 51 COPD patients who were treated at Pulmonology Outpatient Clinic. Spirometry examination, 25 (OH) vitamin D levels, and hs- CRP was examined.
Results
51 patients who participated in the study were all male. Based on Pearson Correlation Test, VEP1 value of COPD patients did not show a significant correlation with levels of 25 (OH) vitamin D, and the number of Leukocytes. While the Spearman Rank Correlation Test shown significant correlation with hs-CRP levels. Anova test results and Kruskal Wallis test on levels of 25 (OH) vitamin D, hs-CRP and Leukocyte counts shown no significant differences between the group of moderate obstruction (GOLD 2), weight (GOLD 3) and very heavy (GOLD 4).
Conclusion
The mean VEP1 value of COPD patients, 25 (OH) vitamin D levels and the number of Leukocytes shown no significant statistical difference, whereas the higher the VEP1 value the lower the hs-CRP. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | PPOK | en_US |
dc.subject | VEP1 | en_US |
dc.subject | 25(OH) Vitamin D | en_US |
dc.subject | hs-CRP | en_US |
dc.title | Hubungan Nilai Volume Ekspirasi Paksa 1 (VEP1) dengan Kadar 25(OH) Vitamin D dan hs-CRP pada Pasien PPOK Stabil di RSUP. H. Adam Malik Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM147041062 | en_US |
dc.identifier.submitter | Nurhusnah Siregar | |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |