Hubungan Perkawinan Konsanguinus dengan Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
View/ Open
Date
2016Author
Fazeriandy, Aris
Advisor(s)
Ali, Muhammad
Saing, Johannes H
Metadata
Show full item recordAbstract
Background Congenital heart disease (CHD) is a common congenital
abnormality in children and consanguineous is associated as a risk factor.
The role of consanguineous shows an autosomal recessive pattern of
inheritance of some congenital heart disease. This study was done to find out
association consanguineous marriage with CHD.
Obiective To assess the association of consanguineous marriages with
congenital heart disease incidence in children.
Methods A case-control study was conducted from March to May 2016 on
pediatrics patients at H. Adam Malik general hospital Medan. We had 100
cases with CHD and 100 without CHD as control in the study. Data were
analyzed using Chi-square test and logistic regression test with confidence
interval 9570, P<0,05.
Results Among the 100 cases (i.e. those diagnosed with CHD), 14 patients
(7o/o) were born of consanguineous marriages while in the controls (i.e. non-
CHD) only 5 patients (5%) showed a consanguinity amongst parents. There
was significant association between consanguineous marriages with CHD,
OR 1.551 (95% C.l. 1.138-2-113). On multivariate analysis consanguineous
marriages as risk factor for CHD Wald=4.525, P=0.033.
Conclusion Consanguineous marriage is a risk factor of CHD Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan merupakan kelainan kongenital
yang sering dijumpai pada anak dan perkawinan konsanguinus dihubungkan
sebagai faktor risiko. Pada perkawinan konsanguinus menunjukkan adanya
pola resesif autosomal yang menyebabkan terjadinyan Penyakit Jantung
Bawaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perkawinan
konsanguinus dengan PJB.
Tujuan Untuk menilai adanya hubungan perkawinan konsanguinus dengan
kejadian Penyakit Jantung Bawaan pada anak.
Metode Penelitian dengan metode case-control selama 3 bulan dari Maret
sampai Mei 2016 di divisi KardiologiAnak RSUPHAM Medan. Jumlah sampel
adalah 100 sampel sebagai kasus dengan PJB dan 100 sampel sebagi
kontrol tanpa PJB. Analisa data menggunakan chi square fesf dan uji regresi
logistic dengan interval kepercayaan lK 95yo,P<0,05.
Hasi! Diantara 100 kasus (yang didiagnosa PJB), Terdapat 14 pasien (7%)
dengan riwayat perkawinan konsanguinus dan hanya 5 pasien (5%) yang
tidak PJB sebagai kontrol dengan perkawinan konsanguinus. Hal ini
menunjukkan hubungan yang signifikan antara perkawinan konsanguinus
dengan PJB, OR 1,551 (lK 95%. 1,138-2,113). Faktor risiko perkawinan
konsanguinus dengan PJB dilakukan dengan analisis multivariat,
Wald=4,525, p=e033.
Kesimpulan Perkawinan konsanguinus merupakan salah satu risiko
terjadinya Penyakit Jantung Bawaan
Collections
- Master Theses [351]