Show simple item record

dc.contributor.advisorAli, Muhammad
dc.contributor.advisorSaing, Johannes H
dc.contributor.authorFazeriandy, Aris
dc.date.accessioned2023-02-03T04:41:04Z
dc.date.available2023-02-03T04:41:04Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/81304
dc.description.abstractBackground Congenital heart disease (CHD) is a common congenital abnormality in children and consanguineous is associated as a risk factor. The role of consanguineous shows an autosomal recessive pattern of inheritance of some congenital heart disease. This study was done to find out association consanguineous marriage with CHD. Obiective To assess the association of consanguineous marriages with congenital heart disease incidence in children. Methods A case-control study was conducted from March to May 2016 on pediatrics patients at H. Adam Malik general hospital Medan. We had 100 cases with CHD and 100 without CHD as control in the study. Data were analyzed using Chi-square test and logistic regression test with confidence interval 9570, P<0,05. Results Among the 100 cases (i.e. those diagnosed with CHD), 14 patients (7o/o) were born of consanguineous marriages while in the controls (i.e. non- CHD) only 5 patients (5%) showed a consanguinity amongst parents. There was significant association between consanguineous marriages with CHD, OR 1.551 (95% C.l. 1.138-2-113). On multivariate analysis consanguineous marriages as risk factor for CHD Wald=4.525, P=0.033. Conclusion Consanguineous marriage is a risk factor of CHDen_US
dc.description.abstractLatar Belakang Penyakit Jantung Bawaan merupakan kelainan kongenital yang sering dijumpai pada anak dan perkawinan konsanguinus dihubungkan sebagai faktor risiko. Pada perkawinan konsanguinus menunjukkan adanya pola resesif autosomal yang menyebabkan terjadinyan Penyakit Jantung Bawaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perkawinan konsanguinus dengan PJB. Tujuan Untuk menilai adanya hubungan perkawinan konsanguinus dengan kejadian Penyakit Jantung Bawaan pada anak. Metode Penelitian dengan metode case-control selama 3 bulan dari Maret sampai Mei 2016 di divisi KardiologiAnak RSUPHAM Medan. Jumlah sampel adalah 100 sampel sebagai kasus dengan PJB dan 100 sampel sebagi kontrol tanpa PJB. Analisa data menggunakan chi square fesf dan uji regresi logistic dengan interval kepercayaan lK 95yo,P<0,05. Hasi! Diantara 100 kasus (yang didiagnosa PJB), Terdapat 14 pasien (7%) dengan riwayat perkawinan konsanguinus dan hanya 5 pasien (5%) yang tidak PJB sebagai kontrol dengan perkawinan konsanguinus. Hal ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara perkawinan konsanguinus dengan PJB, OR 1,551 (lK 95%. 1,138-2,113). Faktor risiko perkawinan konsanguinus dengan PJB dilakukan dengan analisis multivariat, Wald=4,525, p=e033. Kesimpulan Perkawinan konsanguinus merupakan salah satu risiko terjadinya Penyakit Jantung Bawaanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectConsanguineousen_US
dc.subjectCongenital Heart Diseaseen_US
dc.subjectChildrenen_US
dc.titleHubungan Perkawinan Konsanguinus dengan Penyakit Jantung Bawaan pada Anaken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117041217
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI11711#Ilmu Kesehatan Anak
dc.description.pages74 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record