Show simple item record

dc.contributor.advisorMulia, Ahmad Perwira
dc.contributor.authorPutri, Dio Mega
dc.date.accessioned2023-02-07T02:55:10Z
dc.date.available2023-02-07T02:55:10Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/81362
dc.description.abstractPelabuhan Belawan merupakan pelabuhan terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi salah satu pintu masuk bagi kota Medan khususnya Sumatera Utara melalui jalur laut. Seiring dengan perkembangan waktu diketahui bahwa pada bulan-bulan tertentu terjadi gelombang tinggi yang sangat mempengaruhi beragam kegiatan di laut. Analisa statistik gelombang diperlukan untuk mendapatkan beberapa karakteristik gelombang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dan data yang digunakan adalah data sekunder (data angin) kemudian dianalisis dengan menggunakan Metode Jonswap Parameters, Finith Water Depth dan Sverdrup, Munk, and Berstchneider. Dari hasil perhitungan untuk data angin rata-rata diperoleh angin dominan dari arah Timur Laut yaitu sebesar 49,17% dan untuk data angin maksimum diperoleh angin dominan dari arah Utara sebesar 32,5%. Panjang fetch efektif terpanjang yaitu dari arah Utara sejauh 608,87 km. Untuk Metode Jonswap Parameters Cara Pertama diperoleh tinggi gelombang maksimum yaitu 0,75 m, sedangkan pada Metode Jonswap Parameters Cara Kedua diperoleh tinggi gelombang maksimum yaitu 0,87 m dan Metode Finite Water Depth diperoleh tinggi gelombang maksimum yaitu 0,62 m. Berdasarkan Metode Sverdrup, Munk, and Berstchneider untuk data angin maksimum, gelombang tertinggi yaitu 3,85 m terjadi pada bulan Juni 2008. Dari hasil perhitungan periode ulang dengan menggunakan Metode Gumbel diperoleh tinggi gelombang terbesar terjadi pada periode ulang 100 tahun yaitu 3,78 m, sedangkan dengan Metode Weibull diperoleh tinggi gelombang terbesar terjadi pada periode ulang 100 tahun yaitu 4,79 m. Dari hasil perhitungan periode ulang berdasarkan Thresold Wave Height dengan menggunakan Metode Distribusi Normal diperoleh tinggi gelombang terbesar terjadi pada periode ulang 200 tahun yaitu 3,84 m dan untuk Metode Log Normal diperoleh tinggi gelombang terbesar terjadi pada periode ulang 200 tahun yaitu 3,89 m. Sedangkan periode ulang dengan menggunakan Metode Gumbel diperoleh tinggi gelombang terbesar terjadi pada periode ulang 200 tahun yaitu 5,04 m dan untuk Metode Weibull diperoleh tinggi gelombang terbesar terjadi pada periode ulang 200 tahun yaitu 4,59 m.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPelabuhan Belawanen_US
dc.subjectgelombangen_US
dc.subjectJonswap Parametersen_US
dc.subjectSverdrupen_US
dc.subjectMunk and Berstchneideren_US
dc.titleAnalisis Statistik Gelombang yang dibangkitkan oleh Angin untuk Pelabuhan Belawanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM120404028
dc.identifier.nidnNIDN0017046604
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages162 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record