Show simple item record

dc.contributor.advisorParinduri, Harun Taher
dc.contributor.advisorHusada, M Surya
dc.contributor.authorAffandi, Muhammad
dc.date.accessioned2023-02-13T03:21:56Z
dc.date.available2023-02-13T03:21:56Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/81658
dc.description.abstractLatar Belakang: Penahanan merupakan salah satu masalah yang belum mendapat perhatian serius dalam perjalanan reformasi sistem peradilan pidana di Indonesia. Kehilangan kemerdekaan bagi seseorang dapat menyebabkan timbulnya penurunan martabat serta harga diri sehingga muncul stres pada individu tersebut. Selain itu, perubahan yang terjadi dalam kehidupan seorang tahanan yang penuh dengan tekanan dan rasa kehilangan tersebut dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya depresi. Tujuan: Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, peneliti tertarik melakukan studi ini dengan tujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat Hubungan tingkat sindrom depresif dengan karakteristik demografik, lama tahanan dan jenis tindak pidana pada tahanan Polresta Medan Metode: Penelitian ini adalah studi analitik dengan pendekatan cross sectional study terhadap 80 orang tahanan di rumah tahanan Polresta Medan periode Maret 2015. Kriteria inklusi adalah tahanan Polresta Medan, berusia antara 18-60 tahun, Pendidikan minimal SMP dan bersedia ikut dalam studi. Kriteria eksklusi adalah memiliki riwayat gangguan psikiatri sebelumnya seperti ansietas, depresi, dll, bukan tahanan satuan narkoba dan kondisi medis umum yang buruk. lnstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Beck Depression Inventory - II ( BDl-11), selanjutnya data dianalisa dengan menggunakan teknik statistik Chi Square. Hasil Penelitian: Tingkat sindrom depresif terbanyak adalah ringan (43,75%), tingkat sindrom depresif berat pada usia 51-60 tahun (60,0%) dan ringan pada usia 31-40 tahun (51,6%), tingkat sindrom depresif berat pada jenis kelamin perempuan (48,0%) dan ringan pada jenis kelamin laki-laki (56,4%), tingkat sindrom depresif berat pada status perkawinan kawin (34,3%) dan ringan pada status perkawinan tidak kawin (55,6%), tingkat sindrom depresif berat pada status bekerja (27,3%) dan ringan pada status tidak bekerja (44,0%), tingkat sindrom depresif berat pada tingkat pendidikan PT (29,2%) dan ringan pada tingkat pendidikan SMP (48,6%), tingkat sindrom depresif berat pada lama tahanan >3 bulan (25,8%) dan ringan pada lama tahanan <3 bulan (46,9%), tingkat sindrom depresif berat pada jenis tindak pidana asusila (29,2%) dan ringan pada jenis tindak pidana pembunuhan / penganiayaan (48,6%). Kesimpulan : Dijumpai hubungan bermakna pada tingkat sindrom depresif dengan jenis kelamin (p=0.001) dan status perkawinan (p=0.047)en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDepresien_US
dc.subjectBeck Depression Inventory - II ( BDl-11)en_US
dc.subjectPolresta Medanen_US
dc.titleHubungan Tingkat Sindrom Depresif dengan Karakteristik Demografik, Lama Tahanan dan Jenis Tindak Pidana pada Tahanan Polresta Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117041199
dc.identifier.nidnNIDN0003028003
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI11724#Psikiatri
dc.description.pages55 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record