Analisis Proses Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

Abstract

Salah satu prioritas penggunaan dana desa adalah pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada tiap desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih banyak mengenai BUMDes terutama pada proses pembentukan dan pengelolaannya. Penelitian dilakukandi Desa Stungkit dan Desa Bukit Melintang Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang dilaksanakan selama tiga bulan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi dengan subyek penelitian yaitu kepala desa, perangkat desa, pengurus BUMDes, dan beberapa masyarakat desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BUMDes Stungkit Mandiri Desa Stungkitdalam proses pembentukannya sudah memiliki administrasi yang baik, pada BUMDes Bukit Jaya Mandiri Desa Bukit Melintang proses pembentukannyajuga sudah baik walaupun dalam beberapa hal ada kritikan dari masyarakat. Pada proses pengelolaan BUMDes Stungkit Mandiri Desa Stungkit sudah melakukan inovasi dengan menambah unit usaha toko sembako dan sudah memberikan keuntungan kepada desa berupa Pendapatan Asli Desa. BUMDes Bukit Jaya Mandiri Desa Bukit Melintang juga sudah menambah unit usaha ternak lembu meskipun belum memberikan keuntungan bagi desanya.

Thepriority of using village funds is by establishing BUMDes (Village-Owned Business) at each village. The objective of the research was to know more about BUMDes, especially the process of its establishment and management. The research was done at Bukit Melintang Village, Wampu Subdistrict, Langkat Regency by using descriptive qualitative method within 3 months. The data were gathered by conducting interviews, documentary study, and observation. The research subjects were the village head, village personnel, BUMDes managers, and some people at the village. The result of the research showed that, in their process of establishment, BUMDes Stungkit Mandiriat Stungkit Vilage had good administration, and BUMDes Bukit Jaya Mandiri at Bukit Melintang Village had good administration even though some people criticized it. BUMDes Stungkit Mandiri had done innovation by establishing grocery stores which had given earnings to the village as Village Generated Revenues, and BUMDes Bukit Jaya Mandiri had also established cattle raising business although it had not yet given earnings for the village.