Show simple item record

dc.contributor.advisorHanafiah, Hafas
dc.contributor.authorSyahputra, Iin
dc.date.accessioned2023-02-14T07:34:32Z
dc.date.available2023-02-14T07:34:32Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/81761
dc.description.abstractLatar Belakang: Osteoarthritis adalah kelainan yang umum terjadi pada sendi sinovial yang ditandai oleh degenerasi cartilago articular, pembentukan tulang baru pada batas sendi ( osteofit), sinovitis ringan dan dalam beberapa kasus yang parah biasanya terjadi penyempitan celah sendi pada gambaran radiologisnya dan perubahan pada tulang subkondral (Dieppe et al.,2005). Faktor risiko yang terpenting dalam terjadinya osteoarthritis lutut adalah Indeks Masa Tubuh (IMT) yang meningkat. Penelitian mengenai hubungan antara IMT dan osteoartritis lutut belum ada di RSUP. HajiAdam Malik, oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian ini. TujuanPenelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara Indeks Masa Tubuh (IMT) dan osteoarthritis lutut di RSUP. HajiAdam Malik Medan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Penelitian dilakukan di unit rekam medik RSUP. Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini direncanakan untuk dilakukan pada bulan Januari-Februari 2016. Populasi target dari penelitian ini adalah pasien dengan osteoarthritis lutut. Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah pasien-pasien dengan diagnosis osteoarthritis lutut. Kriteria inklusi adalah seluruh pasien pria dan wanita yang didiagnosis osteoarthritis lutut. Kriteria eksklusi adalah seluruh rekam medik dengan data yang tidak lengkap tidak diikutkan. Sampel akan dipilih secara consecutive sampling untuk masing-masing kelompok. Basil : Sebanyak 50 subjek penelitian yang terdiri atas masing-masing 25 pasien dengan diagnosis osteoarthritis lutut dan tidak mengalami osteoarthritis diikutkan dalam penelitian. Pasien memiliki rerata usia 61,3 ± 7,26 tahun dengan maroritas berjenis kelamin perempuan (60%). Pasien memiliki rerata IMT 24,8 ± 4,34 kg/m. Dijumpai bahwa nilai IMT dan kategori status gizi memiliki perbedaan yang secara statistik bermakna pada setiap kelompok (p<0,05).Nilai luas permukaan bawah kurva yang diperoleh melalui metode Receiver Operating Characteristic (ROC) adalah 73,0% (95% IK 58,2-87,9%; p=0,005) dalam memprediksi insidens osteoarthritis. Hasil analisis ROC menunjukkan angka sensitivitas sebesar 72% dan spesifisitas sebesar 76% pada titik IMT = 24. Kesimpulan:Terdapat hubungan bermakna antara Indeks Massa Tubuh (IMT) danosteoarthritis di lutut. Tidak terdapat perbedaan secara statistik antara usia dan jenis kelamin dari penderita osteoarthritis lutut dan bukan penderita osteoarthritis lututen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectIMTen_US
dc.subjectOsteoarthritisen_US
dc.subjectLututen_US
dc.titleHubungan antara Indek Massa Tubuh (IMT) dan Osteoarthritis Lutut di RSUP Haji Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI11707#Ilmu Bedah
dc.description.pages38 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record