Show simple item record

dc.contributor.authorPurba, Cekwan Kristopel
dc.date.accessioned2018-11-13T01:30:32Z
dc.date.available2018-11-13T01:30:32Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8226
dc.description.abstractThe problem of forest logging and river exploitation is an economic factor that requires humans to continue to act. The thing that drives the condition of forest and river ecosystems is decreasing and developing poorly for humans. Human expression that is wrong in the environment and flood will be a flood disaster. This study uses community, natural resource management (CBNRM), and social capital. Social change is a social phenomenon that occurs in the community to overcome or improve, CBNRM becomes a community-based, participatory, and natural resource management policy that connects a person actively including trust, mutually beneficial partnerships, values and applications that each member . This research is a type of qualitative descriptive research with the method used is phenomenology. The results of this study indicate that the first village of Aek Pardomuan formed the bottom of the boundaries of Sustainable has faded after non-transparent stakeholders in finance created distrust in the community. The belief in the share of social capital that is owned by the village community towards stakeholders in the prohibition of Lestari is not good which impacts the loose solidarity between them. Starting from the disappointment of the community and the entry of entrepreneurs into the village began to do forest logging and river exploitation to be able to meet the needs. Unlike the people in the Sangkunur village who are still living side by side with rivers and rivers. The social capital that is invested by stakeholders in the Sangkunur community further strengthens the community's trust in efforts to repair and maintain forests and rivers. Community empowerment is carried out to train those who are able to require community life. Habit (habitus) Living side by side with nature applied will reduce forest logging and exploitation of rivers.en_US
dc.description.abstractMasalah pembalakan hutan dan eksploitasi sungai merupakan faktor ekonomi yang menuntut manusia harus terus bertindak. Hal ini yang mengakibatkan kondisi ekosistem hutan dan sungai semakin menurun dan berdampak buruk bagi manusia. Akibat perilaku manusia yang salah dalam memperlakukan lingkungan hutan dan sungai akhirnya akan menjadi sebuah bencana banjir. Penelitian ini menggunakan teori fungsi sosial sungai, pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat (CBNRM), dan perubahan perilaku terhadap alam dan etika lingkungan. Perubahan sosial merupakan fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat baik perubahan untuk maju atau justru mundur, CBNRM merupakan kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang berbasis masyarakat secara partisipatif, dan modal sosial merupakan hubungan aktif seseorang meliputi kepercayaan, kerjasama yang saling menguntungkan, berbagi nilai dan perilaku yang mengikat setiap anggota. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan metode yang dipakai yakni fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan desa Aek Pardomuan yang pertama membentuk lubuk larangan Lestari telah memudar setelah stakeholder yang tidak transparan dalam keuangan sehingga menciptakan kekecewaan pada masyarakat. Kepercayaan bagian dari modal sosial yang dimiliki masyarakat desa terhadap stakeholder lubuk larangan Lestari tidak baik yang berdampak longgarnya solidaritas diantara mereka. Berawal dari kekecewaan masyarakat dan masuknya pengusaha-pengusaha ke desa mulai melakukan pembalakan hutan dan ekspotasi sungai untuk bisa memenuhi kebutuhan. Berbeda dengan masyarakat yang ada di kelurahan Sangkunur yang masih hidup berdampingan dengan hutan dan sungai. Modal sosial yang ditanamkan stakeholder pada masyarakat Sangkunur semakin menguatkan kepercayaan masyarakat untuk bertindak memperbaiki dan menjaga hutan dan sungai. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan untuk melatih keterampilan mampu membutuhi kehidupan masyarakat. Kebiasaan (habitus) hidup berdampingan dengan alam yang diterapkan akan mengurangi pembalakan hutan dan eksploitasi pada sungai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectEconomyen_US
dc.subjectEnvironmental Damageen_US
dc.subjectStake Holderen_US
dc.subjectLubuk Laranganen_US
dc.subjectSocial Capitalen_US
dc.titleKearifan Lokal dan Perilaku Masyarakat Terhadap Sungai (Study Komparatif Desa Aek Pardomuan dan Kelurahan Sangkunur di Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140901042en_US
dc.identifier.submitterZulhelmi
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record