Pola Kuman dan Jenis Batu pada Penderita Batu Kandung Empedu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Jejaring FK USU
View/ Open
Date
2013Author
Satria, Bayu Irvia
Advisor(s)
Sirait, Liberti
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang
Di Amerika Serikat, sekitar 10-15 % penduduk dewasa menderita batu empedu,
dengan angka kejadian pada pasien wanita tiga kali lebih banyak dari pada pria.
Normalnya cairan empedu manusia adalah steril. Namun, pada obstruksi saluran
empedu, bakteri dapat memperoleh akses kesaluran empedu baik melalui papilla
dari vater atau sirkulasi portal dan kemudian menyebabkan infeksi saluran
empedu. Bakteri yang sering menimbulkan infeksi di saluran empedu adalah
Escherichia coli dan Klebsiell spp, yang menghasilkan glukoronidase sehingga
memudahkan perubahan bilirubin terkonjugasi menjadi bilirubin yang tak
terkonjugasi, yang selanjutnya bilirubin jenis ini mudah mengendap di saluran
empedu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan jenis batu
empedu dengan infeksi bakteri-
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional wfiik mengetahui hubungan
antara infeksi kuman dan jenis batu pada penderita batu kandung empedu.
Penelitian dilakukan di Sub Bagran Bedatr Digestif Fakultas Kedokteran USU/
RSUP H Adam Malik dan RS Jejaring FK USU selama periode April 2012
sampai Jlu/ri 2012. . Sampel penelitian adalah penderita batu kandung empedu
yang dilalcukan tindakan operasi di bagian bedah digestif RSUP H Adam Malik
dan RS Jejaring FK USU, termasuk dalam kriteria inklusi, selama kurun waktu
Apil 2012 sampai Juli 2012.
Hasil Penelitian
Selama periode April2012 sampai dengan Juli 2012 terdapat 60 pasien dengan
batu empedu yang berobat ke RSUP H Adam Malik dan RS Jejaring FK USU.
Dari 60 pasien tersebut hanya 52 pasien yang memenuhi legative inklusi dan
dimasukkan kedalam sampel penelitian. Jumlah pasien laki-laki sama dengan
perempuzul yaiu26 orang, dengan rata-rataumur 49 tahun (49,77 + 13,17). Umur
rata-ratz pasien dengan batu pigmen adalah 51 tahun (51,5 + 2,47), sedangkan
pasien dengan batu kolesterol adalah 45 tahun (45,87 + 7,49). Dari hasil analisa
negativeE tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin dan jenis
batu empedu dengan nilai p:0,071 (o : 0,05). Begitu juga dengan usia dan jenis
batu empedu tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan nrlai p:0,071 (o :
0,05). Hasil analisa batu ditemukan 36 pasien dengan batu pigmen (69,2%) dan 16
pasien (30,8%) batu kolesterol. Dari hasil kultur cairan empedu, dad' 52 pasien
ditemukan 28 pasien (53,8%) dengan hasil kultur cairan empedu positif dan 24
pasien (46,2%) kultur Eegative. Dari hasil kultur positif 24 (85,7%) ditemukan
pada pasien dengan jenis batu pigmen dan 4 (14,3%) pada pasien jenis batu
kolesterol dengan kuman terbanyak Enterobacteriaceae. Uji stastik hubungan
antara pola kuman dan jenis batu empedu didapatkan hubungan yang bermakna
dengan nllai p:0,005 (o : 0,05). Kesimpulan
Jenis kuman terbanyak pada kultur cairan empedu adalah Enterobacteriaceae.
Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis batu dengan pola kuman pada
kultur cairan empedu, dimana jenis batu pigmen lebih banyak dipengaruhi oleh
kuman bila dibandingkarr jenis batu kolesterol secara bermakna
Collections
- Master Theses [200]