Analisis Pengaruh Tekanan Penduduk dan Kepemilikan Lahan Cassiavera terhadap Eksistensi Taman Nasional Kerinci Seblat di Enclave Kerinci Propinsi Jambi
View/ Open
Date
1998Author
Edy, Jaya Kusuma
Advisor(s)
Pelly, Usman
Rokyotomar, Risputra
Yusuf, Syamsinar
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem alami, Taman Nasional tidak dapat dimanfaatkan secara sembarangan. Pemanfaatannya harus bersifat konservasi, yakni dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya, dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragamannya. Ini berarti setiap aktivitas masyarakat yang dapat mengganggu keberadaan atau eksistensi Taman Nasional harus dicegah dan ditanggulangi. Apalagi bila aktivitas dimaksud bersifat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada.
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan Taman Nasional terluas di Indonesia. Luasnya mencapai 1.484.650 ha, mencakup 4 propinsi yakni Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Lebih dari 13.5 juta penduduk tergantung secara langsung dan tidak langsung pada eksistensi dan kondisi Taman. Dan tak kurang 7 juta ha lahan pertanian mendapat pasokan air dari kawasan lindung ini karena TNKS merupakan hulu dan cathment area bagi sungai-sungai besar di Sumatera seperti Batanghari dan Musi. Namun Taman yang merupakan bagian dari rangkaan pengunungan Bukit Barisan ini sekarang menghadapi ancaman kerusakan. Sebab persis di tengah-tengahnya terdapat Enclave Kerinci yang dihuni sekitar 300 ribu jiwa penduduk. Tekanan penduduk di salah satu kabupaten dari propinsi Jambi ini dari waktu ke waktu diduga makin meningkat. Sementara kebiasaan petani Cassiavera cenderung ekspansif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuo eksistensi TNKS di Enclave Kerinci. Selain itu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tekanan penduduk di sektor pertanian dan kepemilikan lahan Cassiavera terhadap eksistensi TNKS di Enclave Kerinci dan juga untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan penduduk di sektor pertanian di enclave terbesar di dunia ini. Data penelitian dianalisis dengan metode matriks dan regresi linier berganda.
Dari hasil penelitian diketahui, eksistensi TNKS di Enclave Kerinci saat penelitian dilaksanakan, secara kualitatif sudah sangat terancam. Selanjutnya dari hasil analisis diketahui bahwa tekanan penduduk di sektor pertanian dan kepemilikan lahan Cassiavera berpengaruh signifikan terhadap kerusakan hutan TNKS. Kalau peningkatan tekanan penduduk dapat menyebabkan meluasnya kerusakan hutan TNKS, penurunan luas kepemilikan lahan Cassiavera, dapat menyebabkan meluasnya kerusakan hutan tersebut. Selanjutnya dari hasil analisis juga diketahui bahwa fraksi pendapatan petani, kebutuhan lahan pertanian dan kepemilikan lahan pertanian merupakan faktor-faktor yang signifikan berpengaruh terhadap tekanan penduduk di sector pertanian. Dalam hal ini fraksi pendapatan petani dari sektor non pertanian dan kepemilikan lahan pertanian berpengaruh negatif. Sedangkan kebutuhan petani terhadap lahan berpengaruh positif.