Show simple item record

dc.contributor.advisorPelly, Usman
dc.contributor.advisorRokyotomar, Risputra
dc.contributor.advisorYusuf, Syamsinar
dc.contributor.authorEdy, Jaya Kusuma
dc.date.accessioned2023-03-01T06:57:03Z
dc.date.available2023-03-01T06:57:03Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/82323
dc.description.abstractSebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem alami, Taman Nasional tidak dapat dimanfaatkan secara sembarangan. Pemanfaatannya harus bersifat konservasi, yakni dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya, dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragamannya. Ini berarti setiap aktivitas masyarakat yang dapat mengganggu keberadaan atau eksistensi Taman Nasional harus dicegah dan ditanggulangi. Apalagi bila aktivitas dimaksud bersifat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada. Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan Taman Nasional terluas di Indonesia. Luasnya mencapai 1.484.650 ha, mencakup 4 propinsi yakni Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Lebih dari 13.5 juta penduduk tergantung secara langsung dan tidak langsung pada eksistensi dan kondisi Taman. Dan tak kurang 7 juta ha lahan pertanian mendapat pasokan air dari kawasan lindung ini karena TNKS merupakan hulu dan cathment area bagi sungai-sungai besar di Sumatera seperti Batanghari dan Musi. Namun Taman yang merupakan bagian dari rangkaan pengunungan Bukit Barisan ini sekarang menghadapi ancaman kerusakan. Sebab persis di tengah-tengahnya terdapat Enclave Kerinci yang dihuni sekitar 300 ribu jiwa penduduk. Tekanan penduduk di salah satu kabupaten dari propinsi Jambi ini dari waktu ke waktu diduga makin meningkat. Sementara kebiasaan petani Cassiavera cenderung ekspansif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuo eksistensi TNKS di Enclave Kerinci. Selain itu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tekanan penduduk di sektor pertanian dan kepemilikan lahan Cassiavera terhadap eksistensi TNKS di Enclave Kerinci dan juga untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan penduduk di sektor pertanian di enclave terbesar di dunia ini. Data penelitian dianalisis dengan metode matriks dan regresi linier berganda. Dari hasil penelitian diketahui, eksistensi TNKS di Enclave Kerinci saat penelitian dilaksanakan, secara kualitatif sudah sangat terancam. Selanjutnya dari hasil analisis diketahui bahwa tekanan penduduk di sektor pertanian dan kepemilikan lahan Cassiavera berpengaruh signifikan terhadap kerusakan hutan TNKS. Kalau peningkatan tekanan penduduk dapat menyebabkan meluasnya kerusakan hutan TNKS, penurunan luas kepemilikan lahan Cassiavera, dapat menyebabkan meluasnya kerusakan hutan tersebut. Selanjutnya dari hasil analisis juga diketahui bahwa fraksi pendapatan petani, kebutuhan lahan pertanian dan kepemilikan lahan pertanian merupakan faktor-faktor yang signifikan berpengaruh terhadap tekanan penduduk di sector pertanian. Dalam hal ini fraksi pendapatan petani dari sektor non pertanian dan kepemilikan lahan pertanian berpengaruh negatif. Sedangkan kebutuhan petani terhadap lahan berpengaruh positif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTaman Nasionalen_US
dc.subjectTekanan Penduduken_US
dc.subjectCassiaveraen_US
dc.subjectEnclaveen_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Tekanan Penduduk dan Kepemilikan Lahan Cassiavera terhadap Eksistensi Taman Nasional Kerinci Seblat di Enclave Kerinci Propinsi Jambien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM963104008
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI95101#Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
dc.description.pages141 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record