Kajian Infiltrasi Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan di Kawasan Penyangga Taman Nasional Gunung Leuser
View/ Open
Date
2005Author
Siregar, James
Advisor(s)
Rauf, Abdul
Damanik, Revandy
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dikelilingi oleh kawasan penyangga yang mempunyai peran penting. Pengelolaan lahan dengan agoforestry dan pertanian dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan perekonomian masyarakat sekitar TNGL. Bahan organik dari sistem agroforestry dapat dihasilkan dari sisa tanaman atau didatangkan dari luar ladang. Bahan organik ini dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air. Kehilangan air tanah yang ada tanamannya terjadi melalui evaporasi dan transpirasi, sedangkan tanah yang terbuka hanya terjadi melalui evaporasi saja, dengan demikian tanah yang ditumbuhi tanaman mempunyai kapasitas infiltrasi yang besar.
Untuk melihat pengaruh penggunaan lahan dan pengaruh kemiringan lapangan terhadap laju infiltrasi dapat dilakukan dengan metode double ring infiltrometer. Pengukuran laju infltrasi dilakukan pada menit ke-15, 30, 45 dan 60 dengan tiga kali ulangan. Hasil pengamatan dianalisis dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dan untuk mengetahui perbedaan tiap perlakukan digunakan uji jarak Duncan.
Berdasarkan analisis sidik ragam diperoleh bahwa hutan alami dan penggunaan lahan dengan tipe agrosilvicultural serta agrosilvopastural berpengaruh sangat nyata terhadap laju infiltrasi. Berdasarkan uji Jarak Duncan, laju infiltrasi pada tipe agrosilvicultural dan agrosilvopastural tidak berbeda tetapi laju infiltrasi pada kedua tipe ini berbeda sangat nyata dengan hutan alami. Hal ini disebabkan oleh penutupan tajuk yang lebih tinggi pada hutan alami daripada tipe agrosilvicultural dan agrosilvopastural. Selain itu pengelolaan tanah yang dilakukan secara terns menerus pada lahan agrosilvicultural dan agrosilvopastural untuk persiapan penanaman akan dapat merusak struktur tanah sehingga akan meningkatkan erosi tanah dan menghambat laju infiltrasi.
Laju infiltrasi pada kemiringan lapangan yang curam lebih tinggi dari
kemiringan lereng yang datar, pada kemiringan lereng yang curam pergerakan air dapat terjadi secara vertikal dan lateral sedangkan pada kemiringan lereng yang datar pergerakan air didominasi oleh pergerakan vertikal saja.
Collections
- Undergraduate Theses [2162]
