Show simple item record

dc.contributor.advisorHanafiah, Diana Sofia
dc.contributor.advisorDelvian
dc.contributor.authorNurjanah, Nurjanah
dc.date.accessioned2023-03-07T05:04:49Z
dc.date.available2023-03-07T05:04:49Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/82473
dc.description.abstractHutan bekas tebangan umumnya dicirikan dengan penurunan produktifitas lahan yang signifikan dalam jangka waktu yang lama Perubaban biogeoklimat yang terjadi akibat penebangan menyebabkan hilangnya sejumlah mikroba tanah terutama yang dapat bersimbiosis dengan tanaman hutan. Penelitian yang berjudul "Keanekaragaman Cendawan Mikoriz.a Arbuskula (CMA) di Hutan Alam Bekas Tebangan Desa Portibi Lama Kabupaten Karo" bertujuan untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman CMA berdasarkan perbedaan lamanya waktu setelah penebangan (4 tahun, 2 tahun dan 6 bulan). Penelitian dilaksanakan di lahan hutan bekas tebangan di desa portibi lama dan di laboratorium ilmu tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang dimulai bulan Mei-September 2004. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif yang meliputi pengamatan kepadatan spora, derajat infeksi, identifikasi jenis spora, dan analisis keanekaragaman spora yang meliputi pengbitungan Frekuensi Mutlak. (FM) Frekuensi Relatif (FR), Indeks Kesamaan (S) Indeks Dominansi (C) dan Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Dari basil yang diperoleh., diketahui bahwa lahan bekas penebangan yang dijadikan areal penelitian mempunyai simbiosis yang cukup tinggi dengan CMA, Hal ini dapat dilihat dari ditemukannya 19 jenis CMA dengan 18 Glomus sp. yang mendominasi dan hanya sekali ditemukan genus Entrophospora sp. Lamanya waktu setelah penebangan berpengaruh terhadap peningkatan jumlab spora CMA, semakin lama waktu setelab penebangan semak.in banyak. jumlah spora CMA yang ditemukan. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya spora CMA yang tertinggi pada lokasi 4 tahun setelah penebangan dan yang terendah pada lokasi 6 bulan setelah penebangan. Berdasarkan analisis indeks keanekaragaman Shannon-wiener hasil observasi dari lapangan yang tertinggi ditemukan adalab Glomus sp-2 (2,717) dan terendah adalab Glomus sp-5, dan Glomus sp-7 (0), dan indeks Shannon-wiener setelah kegiatan trapping yang tertinggi adalab Glomus sp-14 (2,550) dan yang terendab adalab Glomus sp-15 (0). CMA yang diperoleh., didominasi oleh Glomus sp, dengan Jenis CMAyang secara periodik ditemukan baik sebelum dan setelah trapping adalah Glomus sp-2, Glomus sp-4 dan Glomus sp-8. Dalam studi ini CMA menunjukkan preferensi inang yang jelas, dan ditemukan memiliki kolonisasi dengan semua jenis tanaman yang diobservasi (Schima sp., Vitex sp. dan Peronema sp.) yang ditandai dengan adanya infeksi pada akar tanaman tersebut Persentase kolonisasi tanaman yang diobservasi berkisar antara 3,92 %- 78,26 %.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleKeanekaragaman Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) di Hutan Alam Bekas Tebangan Desa Portibi Lama Kabupaten Karoen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM001202025
dc.identifier.nidnNIDN0030087401
dc.identifier.nidnNIDN0023076902
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54251#Kehutanan
dc.description.pages90 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record