Karakteristik Fisika Tanah, Pertumbuhan Tanaman Tebu serta Kedelai pada Pengolahan Tanah Konservasi dan Tumpangsari Kedelai pada Tanah Inceptisol di Kebun Sampali PTPN II
View/ Open
Date
1999Author
Lubis, Kemala Sari
Advisor(s)
Rusman, Bujang
Adiwiganda, Rachmat
Sahar, Asmarlaili
Metadata
Show full item recordAbstract
Inceptisol rnerupakan tanah nuda yang mulai berkembang dan cukup potensial dari segi luasnya untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian khususnya perkebunan tebu. Namun kendala yang dihadapi dalam budidaya tebu di tanah ini adalah beberapa sifat fisik tanahnya yang kurang baik untuk pertumbuhan tebu yang optimal seperti kandungan bahan organik yang kurang dari 5 %, kemantepan agregat tanah serta kadar air yang rendah. Selain itu masalah pemberaan yang kurang diperhatikan juga menjadi kendala untuk pertumbuhan dan produksi tebu yang optimal. Penerapan sistem pengolahan tanah konservasi dan tumpangsari tebu dengan kedelai diharapkan mampu meningkatkan bahan organik tanah, kemantapan agregat, dan kadar air tanah Inceptisol Sampati. Pengolahan tanah yang dikurangi serta pemanfaatan sisa-sisa bahan organik dari serasah kedelai yang ditinggalkan diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tebu di tanah Inceptisol Sampali. Tujuan penelitian untuk mengkaji beberapa sifat fisika tanah, Pertumbuhan tanaman tebu serta kedelai pada beberapa sistem pengolahan tanah konservasi, sistem pertanaman tebu (monokultur dan tumpangsari dengan kedelai) dan interaksi dari kedua sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua (2) faktor yakni sistem pengolahan dengan empat (4) taraf, dan sistem pertanaman tebu dengan dua (2) taraf. Kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga (3) ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa olah tanah pada tanah Inceptisol Sampali meningkatkan kemantapan agregat tanah saat umur tebu 90 HST sedangkan pengolahan tanah minimum meningkatkan kemantapan agregat tanah saat umur tebu 180 HST. Pengolahan tanah minimum meningkatkan kerapatan lindak dan kadar air tanah pada pori drainase lambat saat umur tebu 90 HST. Sedangkan perlakuan tanpa olah tanah meningkatkan panjang dan bobot batang tebu per tanaman per petak saat berumur 180 HST. Sisten pertanaman tumpangsari tebu dengan kedelai meningkatkan suhu tanah saat umur tebu 90 HST dan sistem pertanaman monokultur tebu meningkatkan kadar air tanah pada pori air tersedia saat umur tebu 90 HST. Interaksi antara pengolahan tanah pada baris tanam dengan tumpangsari tebu meningkatkan permeabilitas tanah saat umur tebu 90 HST dan interaksi pengolahan tanah pada baris tanam dengan monokultur tebu meningkatkan kadar air tanah pada pori air tersedia tanah saat umur tebu 90 HST.
Collections
- Master Theses [416]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Analisis Pengaruh Luas Tanah, Jarak dari Pintu Tol, Lebar Jalan, Bentuk Tanah dan Legalitas Tanah terhadap Nilai Tanah di Sekitar Pintu Tol Haji Anif
Taslim, Taslim (Universitas Sumatera Utara, 2014)Sejak dioperasikannya pintu tol Haji Anif, terjadi fenomena kenaikan nilai tanah yang cukup tinggi di sekitar pintu tol tersebut yang berdampak pada berkurangnya kesempatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tanah terutama ... -
Pergeseran Hak Atas Tanah-Tanah Komunal Masyarakat Hukum Adat Oleh Pemerintah Republik Indonesia Berdasarakan Undang-undang Nomor 86 Tahun 1958 Tentang Nasionalisasi Perusahaan Belanda (Studi Terhadap Tanah-tanah Eks Konsesi Kesultanan Deli di Areal PTPN II (Persero) Tanjung Morawa)
Tarmizi, Tarmizi (Universitas Sumatera Utara, 2013)Law No. 86 of 1958 on the Nationalization of the Dutch-owned Enterprises, by substance, was fully discriminatory. It was only applied upon the Dutch-owned enterprises and not upon other foreign enterprises. The said ... -
Analisis Hukum Peranan Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam Transaksi Jual Beli Tanah dan atau Bangunan di Kabupaten Humbang Hasundutan
Marbun, Novita Dameria (2018)The increase in the development in various fields triggers the need for land and buildings whereas they are very limited. Since land and buildings are very crucial for human life, it is natural if the acquisition of land ...