Perbandingan Efektifitas dan Efek Samping Dioctyl Sodium Sulfosuccinate (DSS) - Sorbitol dan Klisma Gliserin untuk Persiapan Pre Operatif
View/ Open
Date
2010Author
Ikhwan, M.
Advisor(s)
Sahil, M Fauzie
Munthe, Indra Gunasti
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan efektifitas dan keluhan yang timbul akibat pemakaian DSS-Sorbitol dan klisma gliserin. Rancangan Penelitian : Penelitian ini merupakan suatu uji klinik acak tersamar tunggal yang membandingkan efektifitas dan keluhan yang muncul pada klisma gliserin dan DSS-Sorbitol yang dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Analisa Data : Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan disusun dalam bentuk deskriptif berupa narasi dan tabel dan dianalisis dengan menggunakan Statistik metode Chi Square menggunakan perangkat SPSS(Statistic Package for Social Science) versi 15 dengan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil : Dari penelitian yang dilakukan didapatkan 50 sampel yang memenuhi kriteria penelitian, dengan randomisasi sederhana 25 pasien dimasukkan dalam kelompok DSS Sorbitol dan 25 pasien dimasukkan dalam kelompok Gliserin. Didapati bahwa subjek penelitian pada kedua kelompok terbanyak pada usia lebih dari 45 tahun. Sedangkan diagnosa yang paling banyak yaitu Suspect Ca Ovarium yang dilakukan Surgical Staging pada kelompok DSS Sorbitol dan Mioma Uteri yang dilakukan Total Abdominal Histerektomi + Bilateral Salphingo Oovorektomi pada kelompok gliserin. Frekuensi defekasi 1 kali terbanyak pada DSS-Sorbitol, Sedangkan frekuensi defekasi lebih dari 1 kali terdapat pada kelompok gliserin. Berdasarkan jumlah keluhan antara kedua regimen tidak terdapat perbedaan yang bermakna ( P 0,416 ). Keluhan yang paling banyak adalah mulas dikeluhkan oleh 24 pasien (17 orang pada kelompok gliserin dan 7 orang pada kelompok DSS Sorbitol) dengan nilai P 0,002 dimana hal ini menunjukkan perbedaan bermakna antara jenis klisma yang digunakan dengan jenis keluhan. Sementara itu keluhan mual, pusing kembung, feses bercampur darah dan rasa panas pada anus hanya terdapat pada klisma gliserin namun hal ini tidak berbeda bermakna. Efektifitas regimen tehadap terjadinya defekasi pada kelompok gliserin didapatkan 4 pasien(16%) sedangkan pada kelompok DSS sorbitol 1 orang (4%). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok. KESIMPULAN : Pemberian klisma gliserin dan klisma DSS Sorbitol sama efektifnya. Tetapi pemberian DSS Sorbitol menimbulkan keluhan yang lebih sedikit.
Collections
- Master Theses [314]