Analisa Kondisi dan Dampak Kegagalan Penyaluran Pembangkitan Sektor Belawan Akibat Terputusnya Jaringan Transmisi

Abstract

Dalam hal pelayanan tenaga listrik, salah satu bagian yang perlu diperhatikan adalah bagian pembangkitan yang bertugas untuk menghasilkan energi listrik. Masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini fokus kepada analisa tidak beroperasinya blok PLTGU Belawan selama waktu tertentu dan dampaknya terhadap sistem tenaga listrik yang terhubung dengannya. Penelitian menggunakan pengolahan data data statistik yang berasal dari PT PLN (Persero) mengenai pelanggan listrik dan informasi terkait didalamnya seperti daya tersambung dan energi terjual, untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh dari tidak beroperasi blok pembangkit tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh bahwa dalam satu hari PLTGU Belawan menyumbang 39,17% dari beban puncak, menyumbang 50,50 % dari total energi terjual keseluruhan, 36,27 % dari total pendapatan per kelompok, dan apabila pembangkit tidak beroperasi selama satu hari, dapat menyebabkan potensi pendapatan energi yang hilang sebesar Rp. 11.570.853.120,- (atau setara dengan US$ 1.033.111), persentase potensi penurunan energi terjual dan pendapatan sebesar 62,66 %, dan sisi energi yang tidak tersalur ke Gardu Induk Binjai potensi energi dan pendapatan yang hilang sebesar 5,76 GWh, dan Rp 4.690.886.400,- (atau setara dengan US$ 335.063).