| dc.description.abstract | Latar Belakang: Perforasi gaster berkembang menjadi suatu peritonitis kimia yang disebabkan karena kebocoran asam lambung ke dalam rongga perut. Perforasi merupakan kasus kegawatan bedah. Salah satu faktor risiko terpenting dari perforasi gaster adalah konsumsi alkohol. Sampai saat ini belum ada laporan tentang hubungan perforasi gaster dan konsumsi alkohol di RSUP Haji Adam Malik Medan, oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian. Metode: Penelitian analitik dengan desain penelitian case control di RSUP H. Adam Malik Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien divisi bedah digestif di IGD pada kurun waktu Januari 2013 sampai Desember 2015. Sampel penelitian adalah pasien bedah digestif yang dioperasi akibat perforasi gaster. Besar sampel adalah 35 orang. Kriteria inklusi Penderita perforasi gaster dan data rekam medis tercatat di IGD RSUP H. Adam Malik Medan. Kriteria eksklusi yaitu data rekam medis yang tidak lengkap dan kasus peritonitis akibat trauma. Analisis bivariat sehingga akan dilakukan uji chi-square apabila syarat terpenuhi. Hasil : Jumlah subjek penelitian adalah 70 orang dengan 35 pasien dengan diagnosis perforasi gaster dan sebaliknya. Rerata usia 43.69 ± 15.14 tahun dengan mayoritas berjenis kelamin Laki-laki 23 orang. (74,2%). Tidak terdapat perbedaan secara statistik antara usia, jenis kelamin dan dari penderita Perforasi gaster dan bukan penderita Perforasi gaster. Dijumpai bahwa konsumsi alkohol memiliki perbedaan yang secara statistik bermakna pada setiap kelompok 0,015 (p<0,05) dengan nilai Odd Ratio yaitu OR 3,431 (IK 95% 1,25 - 9,44). Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi alkohol dengan perforasi gaster ( p = 0,015)( OR 3,4 ). | en_US |
