Rancangan Iluminasi pada Ruang Baca di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara (Baperasda)
View/ Open
Date
2013Author
Meliala, Rilpani Orien
Advisor(s)
Nasution, Harmein
Anizar
Metadata
Show full item recordAbstract
Iluminasi merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan sebuah
ruangan. Akses iluminasi yang baik akan membuat ruangan berfungsi maksimal
dan memungkinkan manusia melihat obyek secara jelas tanpa menimbulkan
kesalahan. Salah satu permasalahan yang muncul dalam ruang baca adalah
permasalahan akan pencahayaan saat membaca, menulis dan menggunakan
laptop. Cahaya yang berlebihan mencapai mata (discomfort glare) menyebabkan
rasa ketidaknyamanan pada mata, terutama bila berlangsung dalam waktu yang
cukup lama. Discomfort glare sering dalami oleh pengguna ruang baca yang
melakukan aktivitas menghadap ke jendela. Discomfort glare juga diakibatkan
oleh lampu atau cahaya dengan terang yang berlebihan dan pantulan dari terang
suatu dinding.
Penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat iluminasi ruang baca layanan
dewasa A dan layanan dewasa B di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
(Baperasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Iluminasi ruangan sangat
berlebihan dengan penerangan dari 20 unit lampu yang masing-masing memiliki
daya 36 watt dengan pemakaian lampu jenis TL. Pada ruang baca layanan dewasa
A sinar matahari masuk ke dalam ruangan melalui jendela kaca yang terdapat
pada bagian utara dengan jumlah 20 buah dan pada bagian timur dan barat dengan
jumlah masing-masing 10 buah, masing-masing jendela tidak menggunakan tirai.
Pada ruang baca layanan dewasa B sinar matahari masuk ke dalam ruangan
melalui jendela kaca yang terdapat pada bagian timur dan barat dengan jumlah
masing-masing 10 buah, dan pada bagian selatan dengan jumlah 20 buah, masingmasing
jendela tidak menggunakan tirai. Pencahayaan alam dan buatan
memberikan tingkat iluminasi yang berlebihan dan menyebabkan gangguan visual
yang mempengaruhi penglihatan. Ketidaknyamanan sering dirasakan oleh
pengguna ruang baca akibat iluminasi berlebihan yang berasal dari pantulan
jendela kaca dan penggunaan pencahayaan buatan.
Pada penelitian dilakukan pengukuran tingkat iluminasi dengan
menentukan titik pengukuran berdasarkan SNI 16-7062-2004 sehingga diperoleh
4 titik pengukuran. Hasil tingkat iluminasi rata-rata ruang baca layanan dewasa A
adalah sebesar 365.69 lux, sedangan pada ruang baca layanan dewasa B adalah
sebesar 383.15 lux. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pencahayaan ruangan
melebihi tingkat pencahayaan ideal untuk ruang baca perpustakaan yaitu sebesar
300 lux sesuai SNI 03-6197-2000. Alternatif yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan iluminasi pada ruang baca di Baperasda Provinsi Sumut adalah dengan
cara penggunaan lampu hemat energi jenis Master PL-L 4P 80 w dengan jumlah
14 buah. Pemilihan lampu jenis Master PL-L 4P 80 w dikarenakan konsumsi daya
listrik lampu lebih kecil, penyebaran cahaya merata ke seluruh ruangan dan faktor
cos yang tinggi.
Collections
- Undergraduate Theses [1456]