Studi Implementasi Preventive Maintenance System dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance – Consequence Of Failure Analysis (RCM – COFA) di PT Pancakarsa Bangun Reksa
View/ Open
Date
2014Author
Maidani, Rahma
Advisor(s)
Sinulingga, Sukaria
Sari, Rahmi Meilina
Metadata
Show full item recordAbstract
PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur
yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil,
dan elektrikal untuk memenuhi kebutuhan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS)
yang akan dibangun maupun PKS yang sudah dibangun. Permasalahan yang
terjadi adalah tingginya rata-rata waktu kerusakan mesin (downtime) pada mesinmesin/
peralatan produksi Kernel Silo hingga mencapai 11,93% atau rata-rata 25-
26 jam setiap bulannya. Hal ini tentunya akan menimbulkan kerugian pada
perusahaan baik dari segi waktu produksi maupun biaya yang ditimbulkan.
Dengan kapasitas produksi 5 unit/ hari, maka perusahaan mengalami penurunan
kapasitas produksi rata-rata 16 unit setiap bulannya. Metode perawatan yang
digunakan sekarang ini masih belum optimal, yaitu masih bersifat corrective
maintenance, dimana teknisi hanya melakukan perbaikan dengan mencari
komponen yang rusak dan menggantinya dengan komponen yang baru.
Perusahaan masih kurang memperhatikan dalam menyediakan suku cadang
komponen yang dapat mengakibatkan adanya delay saat perbaikan dilaksanakan.
Delay yang ditimbulkan dapat mencapai 60 menit. Penelitian ini dilakukan untuk
merencanakan kegiatan dan jadwal perawatan preventif pada mesin-mesin/
peralatan produksi Kernel Silo dengan menggunakan metode Reliability Centered
Maintenance – Consequence of Failure Analysis (RCM – COFA). Berdasarkan
hasil perencanaan dengan metode RCM-COFA maka diperoleh tiga rekomendasi
tindakan perawatan yaitu Condition Directed (CD), Time Directed (TD), dan
Finding Failure (FF). Hasil perhitungan dengan kriteria Total Minimum
Downtime (TMD) menunjukkan bahwa interval pergantian optimum komponen
nozzle Ø 2,5mm, nozzle Ø 2mm, nozzle Ø 1,7mm, mata bor, dan konektor adalah 9
hari, 42 hari, 41 hari, 16 hari, dan 14 hari. Dengan keunggulan yang diperoleh dari
sistem perawatan usulan (preventive maintenance), yaitu dapat memberikan
dampak penurunan rata-rata downtime komponen kritis sebesar 42,7%, adanya
rata-rata peningkatan Reliability sebesar 42,3%, peningkatan Availability sebesar
0,24% dan rata-rata peningkatan Maintenance Efficiency sebesar 47,25%
diharapkan perusahaan mampu mengganti sistem corrective maintenance menjadi
preventif maintenance.
Collections
- Undergraduate Theses [1456]