Show simple item record

dc.contributor.advisorSinulingga, Sukaria
dc.contributor.advisorSari, Rahmi Meilina
dc.contributor.authorMaidani, Rahma
dc.date.accessioned2023-03-15T07:13:54Z
dc.date.available2023-03-15T07:13:54Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83019
dc.description.abstractPT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal untuk memenuhi kebutuhan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS) yang akan dibangun maupun PKS yang sudah dibangun. Permasalahan yang terjadi adalah tingginya rata-rata waktu kerusakan mesin (downtime) pada mesinmesin/ peralatan produksi Kernel Silo hingga mencapai 11,93% atau rata-rata 25- 26 jam setiap bulannya. Hal ini tentunya akan menimbulkan kerugian pada perusahaan baik dari segi waktu produksi maupun biaya yang ditimbulkan. Dengan kapasitas produksi 5 unit/ hari, maka perusahaan mengalami penurunan kapasitas produksi rata-rata 16 unit setiap bulannya. Metode perawatan yang digunakan sekarang ini masih belum optimal, yaitu masih bersifat corrective maintenance, dimana teknisi hanya melakukan perbaikan dengan mencari komponen yang rusak dan menggantinya dengan komponen yang baru. Perusahaan masih kurang memperhatikan dalam menyediakan suku cadang komponen yang dapat mengakibatkan adanya delay saat perbaikan dilaksanakan. Delay yang ditimbulkan dapat mencapai 60 menit. Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan kegiatan dan jadwal perawatan preventif pada mesin-mesin/ peralatan produksi Kernel Silo dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance – Consequence of Failure Analysis (RCM – COFA). Berdasarkan hasil perencanaan dengan metode RCM-COFA maka diperoleh tiga rekomendasi tindakan perawatan yaitu Condition Directed (CD), Time Directed (TD), dan Finding Failure (FF). Hasil perhitungan dengan kriteria Total Minimum Downtime (TMD) menunjukkan bahwa interval pergantian optimum komponen nozzle Ø 2,5mm, nozzle Ø 2mm, nozzle Ø 1,7mm, mata bor, dan konektor adalah 9 hari, 42 hari, 41 hari, 16 hari, dan 14 hari. Dengan keunggulan yang diperoleh dari sistem perawatan usulan (preventive maintenance), yaitu dapat memberikan dampak penurunan rata-rata downtime komponen kritis sebesar 42,7%, adanya rata-rata peningkatan Reliability sebesar 42,3%, peningkatan Availability sebesar 0,24% dan rata-rata peningkatan Maintenance Efficiency sebesar 47,25% diharapkan perusahaan mampu mengganti sistem corrective maintenance menjadi preventif maintenance.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPreventive Maintenanceen_US
dc.subjectRCM – COFAen_US
dc.subjectReliability, Total Minimum Downtimeen_US
dc.subjectMVSMen_US
dc.titleStudi Implementasi Preventive Maintenance System dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance – Consequence Of Failure Analysis (RCM – COFA) di PT Pancakarsa Bangun Reksaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090403012
dc.identifier.nidnNIDN8800140017
dc.identifier.nidnNIDN0006058005
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages104 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record