Show simple item record

dc.contributor.advisorMatondang, Abdul Rahim
dc.contributor.advisorHuda, Listiani Nurul
dc.contributor.authorGustri, Adiyus
dc.date.accessioned2023-03-15T08:10:03Z
dc.date.available2023-03-15T08:10:03Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83034
dc.description.abstractMeja dan kursi merupakan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka memperlancar proses belajar bagi siswa sekolah. Didalam ergonomi, meja dan kursi sekolah dapat dianggap sebagai suatu workstation bagi siswa sekolah. Fasilitas meja dan kursi sekolah dapat berpengaruh terhadap postur tubuh siswa saat belajar. Postur tubuh siswa akan bekerja secara alami jika menggunakan meja dan kursi yang ergonomis dan sebaliknya dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang berakibat munculnya keluhan muskuloskeletal pada siswa Berdasarkan hal diatas maka penelitian ini dilakukan dengan mengamati sekitar 203 siswa dan siswi pada Sekolah Dasar Negeri 060798 dari kelas I sampai VI. Metode yang digunakan adalah observasi dan pengukuran langsung dilapangan. Observasi dilakukan terhadap keluhan dari para siswa dan siswi pengguna meja dan kursi dengan mengunakan Standard Nordic Qustionaire (SNQ) dan postur tubuh dari para siswa dan siswi dipotret untuk menganalisa dengan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Pengukuran antropometri ke-203 siswa dilakukan terhadap 28 segmen tubuh sesuai dengan panduan yang dikeluarkan Persatuan Ergonomi Indonesia (PEI) tahun 2013. Masukan masukan yang diperoleh akan digunakan untuk mendesain ulang meja dan kursi dengan menggunakan metode perancangan French dan desain rancangan antropometri secara fix dan Adjustable Hasil yang diperoleh berdasarkan Standard Nordic Qustionaire (SNQ) keluhan muskuloskeletal yang sering dialami oleh siswa dan siswi untuk katagori agak sakit terdapat pada leher bagian atas 50,2 %, 43,3 % pada leher bagian bawah dan 40,9 % pada bagian punggung. Keluhan dengan kategori sakit pada bagian bokong sebesar 21,7 %, pada bagian pinggang sebesar 20,2 % dan pada lengan atas kanan sebesar 18,7 %. Untuk penilaian postur berdasarkan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) didapat skor 7 yang artinya diperlukan tindakan sekarang juga. Hasil redesain perancangan meja dan kursi sekolah menurut French dikelompokan menjadi 3 tingkatan yaitu tingkat 1 (kelas I dan kelas II), tingkat 2 (kelas III dan kelas IV), tingkat 3 (kelas V dan kelas VI).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectRedesainen_US
dc.subjectergonomisen_US
dc.subjectposturen_US
dc.subjectantropometrien_US
dc.titlePerancangan Meja dan Kursi Yang Ergonomis untuk Tingkat Sekolah Dasar 060798en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080403203
dc.identifier.nidnNIDN0015085202
dc.identifier.nidnNIDN0002046903
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages50 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record