dc.description.abstract | Beberapa pabrik yang ada di desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu diantaranya memproduksi bahan mentah kerupuk opak yang terbuat dari ubi kayu. Di stasiun kerja perebusan ubi kayu, dibutuhkan kayu yang cukup banyak sebagai bahan bakar perebusan. Rata-rata jarak antara tungku perebusan dengan tempat penumpukan kayu adalah 17,1 meter, namun untuk mengangkat kayu tersebut operator menggunakan gerobak sorong yang terlihat tidak efesien dan tidak ergonomis untuk membawa kayu-kayu tersebut ke tungku perebusan. Permasalahan yang menjadi acuan penelitian ini adalah apakah gerobak sorong yang digunakan operator efesien untuk membawa sejumlah kayu dengan berat 100 kg per satu kali angkat? Berapa besarkah beban yang dialami operator untuk menggunakan gerobak sorong tersebut? Dan pada bagian tubuh manakah yang terasa sakit saat bekerja menggunakan gerobak sorong tersebut? Oleh karena itulah diperlukan suatu perbaikan fasilitas kerja (material handling) yang baru untuk meminimalkan beban dan keluhan rasa sakit yang dialami oleh operator. Untuk meminimalkan beban kerja tersebut digunakan pendekatan biomekanika untuk menentukan kriteria fasilitas kerja yang akan diusulkan. Berdasarkan pendekatan biomekanika yang dilakukan, diperoleh beberapa kriteria fasilitas yang diusulkan untuk meminimalkan beban kerja tersebut, antara lain: penggunaan empat roda yang menumpu beban kayu, handles yang sejajar dengan siku operator untuk menghasilkan tenaga/daya dorong yang besar, menggunakan rel sebagai lintasan untuk meminimalkan beban akibat blocking ataupun relief yang tidak datar pada permukaan jalan dan menaikkan alas bak untuk mencegah operator membungkuk saat memasukkan ataupun mengeluarkan kayu dari dalam bak gerobak sorong. Berdasarkan kriteria tersebut, dapat dihitung secara biomekanika statis untuk memperoleh besarnya beban yang dialami operator jika menggunakan fasilitas baru tersebut. Dengan fasilitas yang diusulkan tersebut, beban yang diminimalkan sebesar 10,87 kkal dari beban awal 12,5 kkal. | en_US |