Show simple item record

dc.contributor.advisorHuda, Listiani Nurul
dc.contributor.advisorSiregar, Ikhsan
dc.contributor.authorSitorus, Marintan
dc.date.accessioned2023-03-17T04:01:36Z
dc.date.available2023-03-17T04:01:36Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83137
dc.description.abstractPenelitian dilakukan di PT. Mahakarya Jaya Sinergi yang memproduksi dump truck sampah, box stell, vacuum tinja, crane, arm roll, mobil dalmas/satpol PP, dan compactor. Proses produksi meliputi pemotongan, hidrolic, pengecatan, aksesoris dan finishing. Lantai produksi PT. Mahakarya Jaya Sinergi memiliki luas 993.2 m2 dan menggunakan lampu jenis Phillips essential 23 watt sebanyak 24 buah sebagai penerangan utama. Setelah dilakukan pengukuran pencahayaan menggunakan luxmeter, dihasilkan angka penerangan pada lantai produksi sebesar 30 lux. Angka tersebut berada di bawah standar minimum penerangan pada industri dengan pekerjaan kasar yang diatur Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu 200 lux. Kondisi penerangan yang tidak mencukupi dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Kasus kecelakaan kerja yang paling sering terjadi dan paling fatal adalah di stasiun pemotongan yaitu tangan terpotong dan terjepit oleh mesin pemotong. Untuk itu perancangan ulang pencahayaan perlu dilakukan pada stasiun pemotongan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan mengukur iluminasi, luminansi, dan layout ruangan. Penentuan titik pengukuran pencahayaan pada stasiun pemotongan ditentukan menurut SNI 16- 7062-2004, karena luas stasiun pemotongan sebesar 95.2 m2 maka digunakan grid 3 x 3 meter sehingga diperoleh 6 titik pengukuran. Untuk memperoleh hasil pencahayaan yang lebih fokus ke operator, pengukuran iluminasi juga dilakukan di area kerja operator. Hasil penelitian diperoleh 4 alternatif perancangan iluminasi di stasiun pemotongan dan area kerja operator yaitu penambahan jumlah lampu dengan jenis lampu yang sama pada alternatif I dan III yaitu 1xLED88/940 AC-MLO, sedangkan pada alternatif II jenis lampu yang diusulkan adalah 1xLED90S/840 PSD NB dan pada alternatif IV diusulkan jenis lampu Philips LED 8 watt. Alternatif terbaik adalah alternatif IV karena membutuhkan energi listrik sedikit dan biaya listrik paling murah namun iluminasi yang dihasilkan sebesar 224 lux, telah melewati standar iluminasi minimum yang dianjurkan oleh Kepmenkesen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectIluminasien_US
dc.subjectPencahayaanen_US
dc.subjectLuminansien_US
dc.titleAnalisis Pencahayaan Stasiun Pemotongan dengan Mengukur Luminansi dan Iluminasi pada PT. Mahakarya Jaya Sinergien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM110403162
dc.identifier.nidnNIDN0002046903
dc.identifier.nidnNIDN0010068001
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages131 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record