Show simple item record

dc.contributor.advisorNapitupulu, Humala Lodewijk
dc.contributor.advisorSiregar, Ikhsan
dc.contributor.authorPanggabean, Yetty E
dc.date.accessioned2023-03-17T04:18:16Z
dc.date.available2023-03-17T04:18:16Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83140
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan PT Guna Kemas Indah, dimana perusahaan yang memproduksi cup dari bahan plastik dengan bahan baku titro propylenna 6531, titanlene dan afal yang dipesan dari luar kota. PT Guna Kemas Indah berlokasi di Tanjung Morawa Jl. Industri No 11. Medan, Sumatera Utara. Cup yang dihasilkan perusahaan ini antara lain cup bening, cup printing dan cup lolly. Perusahaan menentukan biaya produksinya melalui pembebanan biaya yang merata disetiap departemen atau bagian, sehingga PT Guna Kemas Indah tidak dapat langsung mengetahui informasi penggunaan biaya atau sumber daya pada setiap aktivitas yang digunakan dalam melakukan kegiatan produksi. Situasi perekonomian saat ini sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup suatu perusahaan. Pihak manajemen perusahaan agar lebih efisien dan kompetitif yaitu dengan menerapakan strategi yang tepat dalam menjalankan perusahaan dan menciptakan suatu keunggulan kompentitif yang berkelanjutan. Penentuan harga pokok produksi terkadang PT Guna Kemas Indah masih menggunakan akuntansi biaya tradisional. Dimana sistem ini tidak sesuai dengan lingkungan pemanufakturan yang maju. Biaya produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya tradisional memberikan informasi biaya yang terdistorsi. Distorsi timbul karena adanya ketidakakuratan dalam pembebanan biaya, sehingga mengakibatkan kesalahan penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan, dan pengendalian. Distorsi tersebut juga mengakibatkan undercost/overcost terhadap produk. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kemudian pada tahun 1800 an dan awal 1900 an lahirlah suatu sistem penentuan harga pokok produk berbasis aktivitas yang dirancang untuk mengatasi distorsi pada akuntansi biaya tradisional. Sistem akuntansi ini disebut activity based costing. Dalam metode ABC menganggap bahwa timbulnya biaya disebabkan oleh adanya aktivitas yang dihasilkan produk. Pendekatan ini menggunakan cost driver yang berdasar pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih baik apabila diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan keanekaragaman produk. Dari hasil yang diproleh perhitungan harga pokok produksi dengan sistem activity based costing adalah cup bening Rp.21/gr, cup Printing adalah Rp.12,07/gr,dan cup lolly adalah Rp.34,23/gr. Perhitungan dengan menggunakan activity based costing produk yang mengalami undercost dan overcost.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectActivity Based costingen_US
dc.subjectAnalisis Biayaen_US
dc.titleAnalisis Biaya Produksi dengan Pendekatan ABC (Activity Based Costing) di PT Guna Kemas Indahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070403024
dc.identifier.nidnNIDN0019055401
dc.identifier.nidnNIDN0010068001
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages121 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record