dc.description.abstract | Limbah padat keramik adalah limbah yang berupa serbuk keramik atau keramik yang
memiliki kecacatan dan tidak dapat dijual kembali dimana jumlahnya akan terus bertambah
selama industri keramik terus berproduksi. Penanganan limbah selama ini dilakukan dengan
cara menimbunnya dilahan kosong sehingga apabila limbah terus bertambah semakin
bertambah pula area yang diperlukan untuk menimbunnya. Selain itu penanganan limbah
dengan cara menimbun dapat berpotensi bahaya bagi lingkungan sekitar seperti kandungan
kimia dalam keramik dapat terbawa ke perairan dan sebuknya dapat tertiup angin dan
mengganggu pernafasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah limbah padat keramik
menjadi batako yang memiliki nilai tambah yang lebih. Pengumpulan data dilakukan dengan
data primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah taguchi experimental design untuk
menetukan komposisi batako yang optimum. Eksperimen terdiri dari 4 faktor dan 3 level yaitu
keramik dengan level 4 kg, 5 kg dan 6 kg, semen dengan level 3 kg, 4 kg dan 5 kg, silika
dengan level 3 kg, 4 kg dan 5 kg, air level 500 mL, 750 mL dan 1000 mL. Setelah itu
dilanjutkan dengan analisa finansial yaitu menentukan harga jual, Break Even Point, Internal
Rate of Return, Pay Back Period dan Profitability Index. Hasil dari penelitian ini adalah
komposisi optimum dari batako yaitu 6 kg keramik, 5 kg semen, 4 kg pasir silika dan 1 L air
dengan kekuatan uji tekan 125,677 N/m2 dansignal to noise adalah 41,964 dB.. Pada analisa
finansial, harga jual batako senilai Rp 7751,75 dan titik BEP 318.612 unit produk, tingkat
IRR 43,174 % dan PBP selama 1 tahun 10 bulan | en_US |