dc.description.abstract | Perusahaan menerapkan sistem perawatan corrective tanpa memperhatikan faktor
keandalan dari komponen-komponen mesin produksi, akibatnya sering terjadi
kerusakan mesin secara tiba-tiba yang menimbulkan opportunity cost yang tinggi.
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melakukan perencanaan terhadap
perawatan mesin dan perhitungan biaya perawatan. Data yang diperlukan dalam
penelitian adalah komponen mesin yang rusak, selang waktu kerusakan mesin,
waktu penggantian komponen mesin, harga pembelian komponen per unit, biaya
tenaga kerja dan waktu perbaikan korektif serta preventif untuk penggantian
komponen mesin. Pada penelitian ini, ditentukan komponen kritis pada mesin
Sludge Separator yaitu komponen Trhush Ball Bearing, Discharge Nozzle, Sleeve,
Worm Wheel, dan Paring Disc. Penentuan distribusi kerusakan, keandalan,
MTTF, cost of failure, serta cost of preventive dilakukan sehingga diperoleh
selang waktu penggantian untuk masing-masing komponen kritis dengan biaya
perawatan terendah dan menyusun pengembangan Standard Operation Procedur
(SOP) untuk perawatan mesin. Untuk komponen kritis yang telah ditentukan,
diperoleh selang waktu penggantian komponen Thrush Ball Bearing adalah 174
jam dengan nilai keandalan sebesar 0,3701, komponen Discharge Nozzle adalah
398 jam dengan nilai keandalan sebesar 0,3722, komponen Sleeve adalah 261 jam
dengan nilai keandalan sebesar 0,5021, komponen Worm Wheel adalah 433 jam
dengan nilai keandalan sebesar 0,5033 dan komponen Paring Disc adalah 420 jam
nilai keandalan sebesar 0,3754. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan
biaya dari Rp 716.601.999 menjadi Rp 9.664.813 yang diperoleh dari corrective
maintenance menjadi preventive maintenance. Sedangakan maintenance efficieny
meningkat dengan penerapan preventive maintenance yaitu untuk komponen
Thrush Ball Bearing adalah 66,67%, komponen Discharge Nozzle adalah 62,5%,
komponen Sleeve adalah 58,82%, komponen Worm Wheel adalah 62,5% dan
komponen Paring Disc 63,16%. | en_US |