Show simple item record

dc.contributor.advisorPoerwanto
dc.contributor.advisorWahyuni, Dini
dc.contributor.authorPurwanti, Indah
dc.date.accessioned2023-03-20T02:39:18Z
dc.date.available2023-03-20T02:39:18Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83184
dc.description.abstractPemakaian komputer dewasa ini semakin luas di segala bidang, lamanya penggunaan komputer dianjurkan tidak lebih dari 4 jam sehari, apabila melebihi waktu tersebut, mata cenderung mengalami kelelahan. Kelelahan mata tersebut akan meningkat apabila kualitas pencahayaan di ruang kerja tersebut kurang baik. PT. Central Proteina Prima Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan produk makanan ternak, dimana sebagian besar proses produksi dijalankan oleh mesin. Proses produksi tersebut diatur dan diawasi oleh 3 operator melalui komputer di dalam ruang kontrol selama 7 jam kerja, setiap operator bekerja menggunakan 4 monitor sebagai display. Pada penelitian awal, tingkat pencahayaan pada ruang kontrol PT. Central Proteina Prima bekisar antara 21-65 lux, pencahayaan ruang ini tidak memenuhi standar Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 yang merekomendasikan sebesar 300 lux. Beberapa keluhan kelelahan mata yang didapat dari wawancara dengan operator yaitu operator merasakan keluhan penglihatan seperti berkabut, mata perih dan mata sering berkedip. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan mata operator, dan memperbaiki pencahayaan sesuai dengan standar kebutuhan kerja. Metoda penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu dengan pengukuran langsung terhadap iluminasi sumber cahaya dan luminansi dari monitor dengan menggunakan instrumen lux meter serta kelelahan mata dengan instrumen fliker fusion. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif korelasional. Bersifat deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat pencahayaan ruang kontrol dan dibandingkan dengan standar yang sudah ditetapakan, dan bersifat korelasional yaitu mengkaji keterkaitan antara faktor iluminasi dan luminansi terhadap kelelahan mata operator. Hasil perhitungan korelasi antara tingkat iluminasi dengan kelelahan mata dari operator 1, operator 2 dan operator 3 masing-masing sebesar -0,02, -013 dan -0,51. Sedangkan korelasi antara luminansi dengan kelelahan mata dari operator 1, operator 2 dan operator 3 masing-masing sebesar -0,07, -0,45 dan -0,14. Hasil perhitungan menunjukan bahwa terdapat hubungan antara variabel tersebut. Perbaikan terhadap pencahayaan ruang kontrol produksi PT. Central Proteina Prima dilakukan dengan usulan pergantian lampu yang hemat energi yaitu lampu LED ZGSM‐T8‐1200‐240P.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectiluminasien_US
dc.subjectluminansien_US
dc.subjectkelelahan mataen_US
dc.subjectkorelasien_US
dc.titleAnalisa Pengaruh Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata Operator di Ruang Kontrol PT. Central Proteina Prima Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070403022
dc.identifier.nidnNIDN0024074702
dc.identifier.nidnNIDN0024046603
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages227 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record