Analisis Logistik dengan Menggunakan Konsep Supply Chain Management (SCM) di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para
View/ Open
Date
2009Author
Panggabean, David
Advisor(s)
Ginting, Elisabeth
Ishak, Aulia
Metadata
Show full item recordAbstract
PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para adalah suatu perusahaan industri yang bergerak di bidang pengolahan getah latex menjadi sheet (RSS). Salah satu permasalahan yang ada pada perusahaan ini yaitu permasalahan yang terkait dengan persediaan produknya. Kelebihan persediaan dapat menyebabkan biaya penyimpanan dan modal yang tertanam dalam bentuk persediaan tersebut bertambah besar. Sedangkan kekurangan persediaan menyebabkan perusahaan mengalami kehabisan barang.
Hal ini disebabkan karena kegiatan logistik Supply Chain yang tradisional sehingga belum terkoordinasi dengan tepat. Persediaan merupakan segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Jumlah uang yang tertanam dalam bentuk persediaan biasanya sangat besar sehingga persediaan adalah salah satu aset terpenting yang dimiliki Supply Chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaannya melebihi 25 % dari nilai keseluruhan aset yang dimiliki. Ini berarti bahwa biaya modal yang tertahan dalam bentuk persediaan di suatu perusahaan/Supply Chain sangat signifikan.
Supply Chain Management (SCM) adalah modifikasi praktek tradisional dari manajemen logistik yang bersifat adversial (pola-pola yang mementingkan pihak-pihak secara individual dan bukan mengacu kepada kinerja kepada keseluruhan) kearah koordinasi dan kemitraan antar pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan aliran informasi dan produk tersebut. Teknik perencanaan persediaan sebagai pendukung Supply Chain Management merupakan tindakan yang sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan bagi tiap Supply Chain, berapa jumlah safety stock yang diperlukan.
Dari hasil penelitian didapatkan ukuran pemesanan sheet yang optimal (EOQ) dengan koordinasi antar Supply Chain pada PT. IKN sebesar 25.992 kg dan pada PT. Risupren sebesar 15.804 kg. Sedangkan safety stock sheet PT. IKN sebesar 2.899 kg dan PT. Risupren sebesar 2.649 kg. Setelah didapatkan ukuran pemesanan yang optimal dan jumlah safety stock, dapat diketahui adanya total penghematan biaya pada perusahaan dan retailer, yaitu total penghematan biaya antara perusahaan dengan PT. IKN sebesar Rp. 503.400.- dan total penghematan biaya antara perusahaan dengan PT. Risupren sebesar Rp. 292.200,- Dengan adanya koordinasi sistem antar Supply Chain secara total, akan memperoleh penghematan biaya-biaya persediaan.
Collections
- Undergraduate Theses [1456]