Show simple item record

dc.contributor.advisorGinting, Elisabeth
dc.contributor.advisorIshak, Aulia
dc.contributor.authorPanggabean, David
dc.date.accessioned2023-03-20T04:14:57Z
dc.date.available2023-03-20T04:14:57Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83197
dc.description.abstractPT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para adalah suatu perusahaan industri yang bergerak di bidang pengolahan getah latex menjadi sheet (RSS). Salah satu permasalahan yang ada pada perusahaan ini yaitu permasalahan yang terkait dengan persediaan produknya. Kelebihan persediaan dapat menyebabkan biaya penyimpanan dan modal yang tertanam dalam bentuk persediaan tersebut bertambah besar. Sedangkan kekurangan persediaan menyebabkan perusahaan mengalami kehabisan barang. Hal ini disebabkan karena kegiatan logistik Supply Chain yang tradisional sehingga belum terkoordinasi dengan tepat. Persediaan merupakan segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Jumlah uang yang tertanam dalam bentuk persediaan biasanya sangat besar sehingga persediaan adalah salah satu aset terpenting yang dimiliki Supply Chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaannya melebihi 25 % dari nilai keseluruhan aset yang dimiliki. Ini berarti bahwa biaya modal yang tertahan dalam bentuk persediaan di suatu perusahaan/Supply Chain sangat signifikan. Supply Chain Management (SCM) adalah modifikasi praktek tradisional dari manajemen logistik yang bersifat adversial (pola-pola yang mementingkan pihak-pihak secara individual dan bukan mengacu kepada kinerja kepada keseluruhan) kearah koordinasi dan kemitraan antar pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan aliran informasi dan produk tersebut. Teknik perencanaan persediaan sebagai pendukung Supply Chain Management merupakan tindakan yang sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan bagi tiap Supply Chain, berapa jumlah safety stock yang diperlukan. Dari hasil penelitian didapatkan ukuran pemesanan sheet yang optimal (EOQ) dengan koordinasi antar Supply Chain pada PT. IKN sebesar 25.992 kg dan pada PT. Risupren sebesar 15.804 kg. Sedangkan safety stock sheet PT. IKN sebesar 2.899 kg dan PT. Risupren sebesar 2.649 kg. Setelah didapatkan ukuran pemesanan yang optimal dan jumlah safety stock, dapat diketahui adanya total penghematan biaya pada perusahaan dan retailer, yaitu total penghematan biaya antara perusahaan dengan PT. IKN sebesar Rp. 503.400.- dan total penghematan biaya antara perusahaan dengan PT. Risupren sebesar Rp. 292.200,- Dengan adanya koordinasi sistem antar Supply Chain secara total, akan memperoleh penghematan biaya-biaya persediaan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAnalisis Logistiken_US
dc.subjectSupply Chain Managementen_US
dc.titleAnalisis Logistik dengan Menggunakan Konsep Supply Chain Management (SCM) di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Paraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080423054
dc.identifier.nidnNIDN0015025503
dc.identifier.nidnNIDN0020116702
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages163 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record