Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Pemotongan untuk Mengurangi Keluhan Musculoskletal di CV. Kompaki Amin Bjaya
View/ Open
Date
2012Author
Maulana, Tengku Fuad
Advisor(s)
Sugiharto
Anizar
Metadata
Show full item recordAbstract
CV. Kompaki Amin Bjaya adalah suatu unit usaha yang bergerak dalam bidang
penghasil suku cadang mesin untuk memenuhi kebutuhan mesin-mesin yang di
perusahaan besar di seluruh wilayah Medan dan Deli Serdang. Kegiatan produksi dari
usaha ini meliputi proses pemotongan, proses scrap, proses pelobangan, proses
pengelasan dan proses pembubutan terhadap benda kerja. Pekerjaan dilakukan secara
repetitif dengan jam kerja normal 8 jam per hari. Dari hasil pengamatan pendahuluan
dengan menyebarkan kusioner SNQ, diperoleh bahwa operator bagian pemotongan
merasakan keluhan sakit sebesar 41,9 % dan keluhan sangat sakit sebanyak 34,56 %.
Hal ini mengindikasikan adanya keluhan musculoskeletal yang dirasakan operator. Hal
inilah yang menjadi dasar dipilihnya stasiun pemotongan untuk menjadi subjek
penelitian. Operator yang melakukan proses pemotongan berusia antara 30 sampai 40
tahun, dimana pekerjaan dilakukan selama 2 jam tiap harinya dan operator sudah
bekerja lebih dari 5 tahun. Adapun operator dalam melakukan proses pemotongan
dengan postur jongkok dan membungkuk yang sangat tidak dianjurkan sebagai sikap
dalam bekerja.
Dari hasil pengamatan pendahuluan, operator stasiun pemotongan mengalami
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada tubuh seperti leher, tangan dan kaki. Oleh
karena itu perlu dilakukan pengkajian faktor-faktor yang menimbulkan resiko MSDs.
kusioner SNQ digunakan untuk melihat MSDs yang terjadi pada operator dan postur
kerja dilihat dengan metode The Quick Exposure Check (QEC). Operator proses
pemotongan yang diteliti sebanyak 3 operator.
Dari hasil penilaian QEC pada elemen kegiatan Mengukur bahan yang akan
dipotong terdapat penilaian tindakan dalam waktu dekat (54%), pada elemen kegiatan
mengunci bahan ke mesin terdapat penilaian tindakan dalam waktu dekat (56%), pada
elemen kegiatan menghidupkan mesin terdapat penilaian tergolong aman (26%) dan
pada elemen kegiatan memotong bahan terdapat penilaian tindakan dalam waktu dekat
(63%). Keluhan MSDs yang terbanyak terjadi pada tubuh bagian atas pada bagian leher,
tangan kanan dan tubuh bagian bawah seperti betis kaki. Jika pekerjaan ini dilakukan
secara terus menerus dan secara berulang ulang (repetitif) maka akan menimbulkan
cidera otot permanen. Oleh karena itu maka perlu dilakukan perbaikan fasilitas kerja
berupa rancangan meja kerja operator dan kursi operator yang ergonomis untuk
mengurangi Musculoskeletal Disorders (MSDs).
Collections
- Undergraduate Theses [1456]