Show simple item record

dc.contributor.advisorSugiharto
dc.contributor.advisorAnizar
dc.contributor.authorMaulana, Tengku Fuad
dc.date.accessioned2023-03-21T05:37:43Z
dc.date.available2023-03-21T05:37:43Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83306
dc.description.abstractCV. Kompaki Amin Bjaya adalah suatu unit usaha yang bergerak dalam bidang penghasil suku cadang mesin untuk memenuhi kebutuhan mesin-mesin yang di perusahaan besar di seluruh wilayah Medan dan Deli Serdang. Kegiatan produksi dari usaha ini meliputi proses pemotongan, proses scrap, proses pelobangan, proses pengelasan dan proses pembubutan terhadap benda kerja. Pekerjaan dilakukan secara repetitif dengan jam kerja normal 8 jam per hari. Dari hasil pengamatan pendahuluan dengan menyebarkan kusioner SNQ, diperoleh bahwa operator bagian pemotongan merasakan keluhan sakit sebesar 41,9 % dan keluhan sangat sakit sebanyak 34,56 %. Hal ini mengindikasikan adanya keluhan musculoskeletal yang dirasakan operator. Hal inilah yang menjadi dasar dipilihnya stasiun pemotongan untuk menjadi subjek penelitian. Operator yang melakukan proses pemotongan berusia antara 30 sampai 40 tahun, dimana pekerjaan dilakukan selama 2 jam tiap harinya dan operator sudah bekerja lebih dari 5 tahun. Adapun operator dalam melakukan proses pemotongan dengan postur jongkok dan membungkuk yang sangat tidak dianjurkan sebagai sikap dalam bekerja. Dari hasil pengamatan pendahuluan, operator stasiun pemotongan mengalami Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada tubuh seperti leher, tangan dan kaki. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian faktor-faktor yang menimbulkan resiko MSDs. kusioner SNQ digunakan untuk melihat MSDs yang terjadi pada operator dan postur kerja dilihat dengan metode The Quick Exposure Check (QEC). Operator proses pemotongan yang diteliti sebanyak 3 operator. Dari hasil penilaian QEC pada elemen kegiatan Mengukur bahan yang akan dipotong terdapat penilaian tindakan dalam waktu dekat (54%), pada elemen kegiatan mengunci bahan ke mesin terdapat penilaian tindakan dalam waktu dekat (56%), pada elemen kegiatan menghidupkan mesin terdapat penilaian tergolong aman (26%) dan pada elemen kegiatan memotong bahan terdapat penilaian tindakan dalam waktu dekat (63%). Keluhan MSDs yang terbanyak terjadi pada tubuh bagian atas pada bagian leher, tangan kanan dan tubuh bagian bawah seperti betis kaki. Jika pekerjaan ini dilakukan secara terus menerus dan secara berulang ulang (repetitif) maka akan menimbulkan cidera otot permanen. Oleh karena itu maka perlu dilakukan perbaikan fasilitas kerja berupa rancangan meja kerja operator dan kursi operator yang ergonomis untuk mengurangi Musculoskeletal Disorders (MSDs).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPostur Jongkoken_US
dc.subjectMusculosceletal Disorders (MSDs)en_US
dc.subjectQECen_US
dc.titleUsulan Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Pemotongan untuk Mengurangi Keluhan Musculoskletal di CV. Kompaki Amin Bjayaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060403023
dc.identifier.nidnNIDN0020035405
dc.identifier.nidnNIDN0002106802
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages184 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record