Studi Implementasi Preventive Maintenance pada PT. Intan Suar Kartika dengan Metode Reliability Centered Maintenance
View/ Open
Date
2011Author
Christina
Advisor(s)
Ginting, Elisabeth
Sinaga, Tuti Sarma
Metadata
Show full item recordAbstract
PT. Intan Suar Kartika merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
dalam industri yang memproduksi paku dan kawat. Sistem perawatan mesin yang
diterapkan pada perusahaan masih bersifat corrective maintenance sehingga
aktivitas produksi sering mengalami hambatan karena mesin-mesin produksi tidak
dapat berfungsi. Besarnya tingkat kegagalan beroperasi (breakdown) yang
dihasilkan oleh mesin produksi paku yaitu rata-rata 40% setiap bulannya
mengakibatkan downtime yang ujung-ujungnya menurunkan produktivitas
perusahaan, oleh karenanya diperlukan sebuah sistem perencanaan perawatan
yang bersifat preventive agar menghasilkan availability (ketersediaan) mesin yang
optimal.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka dalam penelitian ini akan dilakukan
pengembangan kegiatan perawatan berdasarkan metode Reliability Centered
Maintenance. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang kegiatan
perawatan preventive dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM)
dan mengkaji penerapan rancangan perawatan preventive yang dirancang untuk
menggantikan sistem perawatan corrective yang diterapkan perusahaan selama
ini, agar dapat meningkatkan availability mesin sehingga meningkatkan jumlah
produksi dan produktivitas perusahaan juga akan ikut meningkat. Penelitian
diawali dengan identifikasi sistem perawatan mesin sekarang menggunakan cause
and effect diagram, kemudian dilakukan perancangan kegiatan perawatan dengan
mengikuti langkah-langkah dalam metode Reliability Centered Maintenance.
Dari pengolahan data dan pembahasan yang dilakukan diperoleh
komponen yang paling kritis adalah bearing, dies, cutter, dan hammer. Kegagalan
komponen pada sistem produksi paku yang termasuk dalam kategori safety
problem sebesar 6.67% dan sebagian besar (mencapai 93.33%) komponen sistem
produksi paku berada dalam kategori outage problem. Pemilihan tindakan
berdasarkan kondisi (CD) sebesar 73.33% dan untuk kategori berdasarkan waktu
(TD) sebesar 26.67%. Dari total minimum downtime diperoleh interval untuk
komponen bearing adalah 30 hari, untuk komponen dies 11 hari, untuk komponen
hammer 13 hari, dan untuk komponen cutter 12 hari. Untuk komponen yang
berdasarkan tindakan (CD) akan dirancang kegiatan perawatan yang bersifat daily
preventive, weekly preventive, dan monthly preventive. Untuk kategori
berdasarkan waktu (TD) akan dirancang kalendar jadwal perawatan untuk tahun
2011 berdasarkan interval pergantian komponen yang diperoleh sebelumnya.
Rancangan jadwal perawatan memberikan penurunan nilai downtime sebesar
29.32% untuk komponen bearing tarik kawat, 40.32% untuk bearing pembuatan
paku, 24.79% untuk dies, 36.62% untuk hammer, dan 35.95% untuk cutter.
Collections
- Undergraduate Theses [1456]