Penentuan Kondisi Pengeringan Optimal untuk Memenuhi Spesifikasi Mutu Biji Kopi di PT. Pawani
Abstract
Perusahaan yang mengolah biji kopi, terutama dengan konsumen yang
berasal dari luar negeri, perlu memperhatikan spesifikasi dari biji kopi hasil
olahan yang akan diekspor. Pembeli dari luar negeri menginginkan biji kopi
dengan mutu yang baik dan konsisten dari waktu ke waktu. Banyaknya produsen
biji kopi lokal menyebabkan tingkat persaingan menjadi tinggi sehingga untuk
mempertahankan permintaan produk, produsen harus senantiasa menjaga
spesifikasi biji kopi yang akan diekspor.
Kualitas biji kopi ditentukan oleh beberapa hal. Pertama, biji kopi yang
berukuran lebih besar dianggap lebih berkualitas. Kedua, biji kopi yang berbentuk
utuh atau memiliki karakteristik tertentu dianggap memiliki kualitas yang lebih
baik. Ketiga, biji kopi yang memiliki kadar air yang tepat dianggap lebih
berkualitas. Kadar air sangat mempengaruhi kondisi biji kopi. Apabila memiliki
kadar air yang tinggi, biji kopi akan mudah ditumbuhi jamur dan tidak dapat
disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga akan mempengaruhi rasa dan
aroma dan juga dianggap tidak layak dikonsumsi. Apabila memiliki kadar air
yang terlalu rendah, biji kopi akan bersifat keras sehingga menjadi mudah retak
atau pecah dan kehilangan rasa dan aroma.
PT. Pawani belum memiliki pengaturan yang baku untuk kondisi
pengeringannya. Maka untuk memenuhi spesifikasi mutu biji kopi, penelitian
dilakukan pada proses pengeringannya agar dapat memberikan kadar air yang
sesuai, yaitu antara 10% - 12%. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode eksperimen dengan desain faktorial 2k
dan central composite. Faktor faktor yang diteliti yaitu lama pengeringan, tinggi tumpukan, dan frekuensi
pengadukan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu lama pengeringan sebesar 2
jam 18 menit, tinggi tumpukan sebesar 4,6 cm, dan frekuensi pengadukan sebesar
8 menit sekali. Berdasarkan perhitungan dengan model orde kedua, setting
tersebut diperkirakan akan memberikan kadar air rata-rata sebesar 12,3%,
dibandingkan dengan kadar air rata-rata yang diperoleh dengan setting awal, yaitu
sebesar 13,6%. Pengolahan data selain dengan cara manual juga dibantu dengan
perangkat lunak statistik Minitab. Penggunaan perangkat lunak statistik tersebut
membantu peneliti dalam mencocokkan hasil yang diperoleh dari cara manual dan
mengantisipasi adanya kesalahan perhitungan manual.
Collections
- Undergraduate Theses [1456]