Penilaian dan Perancangan Metode Kerja dengan Menggunakan Metode OCcupational Repetitive Action (OCRA) Index pada UD. Tiga Bawang
View/ Open
Date
2009Author
Robin, Robin
Advisor(s)
Poerwanto
Ginting, Rosnani
Metadata
Show full item recordAbstract
UD. Tiga Bawang merupakan sebuah perusahaan pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. Sebagian besar pekerjanya melakukan kegiatan yang berulang dengan siklus yang panjang. Karena sifat pekerjaannya, maka diduga dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal bagi operator. Objek yang dipilih dalam penelitian adalah stasiun kerja perajangan, stasiun kerja pembumbuan dan stasiun kerja pengupasan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang metode kerja yang teridentifikasi beresiko dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal. Metode yang paling tepat untuk mengidentifikasi masalah dengan kondisi seperti ini adalah metode OCRA (OCcupational Repetitive Action) Index. Metode OCRA, yang ditemukan oleh Occhipinti dan Colombini (1996) ini merupakan metode kuantitatif untuk mengidentifikasi cara kerja yang digunakan dalam pekerjaan berulang khusus alat gerak tubuh bagian atas. Hasil penelitian pada stasiun kerja perajangan diperoleh tingkat resiko pada tangan kanan (OCRA Index 5,0) adalah beresiko menengah mengalami gangguan muskuloskeletal. Sedangkan tingkat resiko pada tangan kiri (OCRA Index 2,1) telah dapat diterima. Hasil penelitian pada stasiun kerja pembumbuan diperoleh tingkat resiko pada tangan kanan (OCRA Index 13,7) adalah beresiko tinggi mengalami gangguan muskuloskeletal. Sedangkan tingkat resiko pada tangan kiri (OCRA Index 1,6) telah dapat diterima. Hasil penelitian pada operator A stasiun kerja pengupasan diperoleh tingkat resiko pada tangan kanan (OCRA Index 2,7) adalah perlu diperiksa. Sedangkan tingkat resiko pada tangan kiri (OCRA Index 2,0) telah dapat diterima. Hasil penelitian pada operator B stasiun kerja pengupasan diperoleh tingkat resiko pada tangan kanan (OCRA Index 3,1) adalah perlu diperiksa. Sedangkan tingkat resiko pada tangan kiri (OCRA Index 1,0) telah dapat diterima. Kemudian dilakukan upaya perancangan metode kerja usulan dengan cara menambahkan dua orang operator pada stasiun kerja perajangan, menambahkan satu orang operator pada stasiun kerja pembumbuan, merancang fasilitas tambahan mesin molen pada stasiun kerja pembumbuan dan menyeimbangkan kerja dengan cara mengalokasikan sebagian kegiatan tangan kanan ke tangan kiri stasiun kerja pembumbuan. Setelah dilakukan perancangan, pada stasiun kerja perajangan diperoleh tingkat resiko pada tangan kanan (OCRA Index 2,1) yang menandakan keadaan dapat diterima dan tangan kiri (OCRA Index 0,9) yang menandakan keadaan telah optimal. Pada stasiun kerja pembumbuan diperoleh tingkat resiko pada tangan kanan (OCRA Index 1,3) yang menandakan keadaan telah optimal dan tangan kiri (OCRA Index 2,2) yang menandakan keadaan dapat diterima.
Collections
- Undergraduate Theses [1456]