Show simple item record

dc.contributor.authorMalik, Alfin Fauzi
dc.date.accessioned2023-03-27T05:32:59Z
dc.date.available2023-03-27T05:32:59Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83471
dc.description.abstractPT Prima Indah Saniton merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi produk-produk sanitasi. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT Prima Indah Saniton adalah wastafel berbahan keramik. Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa dalam proses produksi produk sanitary ware ini masih terjadi kecacatan yang cukup tinggi dimana secara keseluruhan produk cacat yang dihasilkan untuk setiap periode produksinya mencapai 20,26%.. Melalui masalah yang diuraikan, peneliti mengharapkan pemecahan masalah dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) sebagai alat untuk mengidentifikasi kebutuhan akan proses produksi yang baik serta menghubungkannya dengan karakteristik teknis produk dan part kritis produk serta metode Design forManufacturing (DFM) yang digunakan untuk perbaikan rancangan produk ataupun konsep produksi dengan meminimumkan waktu, tenaga, dan biaya. karakteristik-karakteristik teknik dalam hal ini adalah urutan dari proses produksi yang perlu dilakukan dalam membuat sebuah produk. Hasil pengolahan QFD menunjukkan bahwa seluruh proses memiliki tingkat kesulitan yang sama kecuali pencampuran tanah, penuangan, pembersihan sumbat dan pembuatan pencetakan yaang relatif lebih mudah. Sedangkan proses dengan tingkat kepentingan paling tinggi yaitu proses penjemuran dan pembakaran dengan nilai 12. Part kritis adalah karakteristik part atau komponen yang paling utama pada produk wastafel. Part kritis diperoleh dari literatur mengenai produk wastafel dan wawancara dengan manajer produksi di PT.Prima Indah Saniton Hasil penelitian menunjukkan part yang paling penting untuk segera diperbaiki adalah jumlah tanah liat dan jumlah air yang memiliki tingkat kesulitan dengan nilai 5 dan 4, derajat kepentingan dengan nilai 41 dan 30 serta perkiraan biaya dengan nilai 33 dan 27. Part yang paling penting diperbaiki ini kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan metode Design for Manufacturing (DFM). Perbaikan dilaksanakan dengan Penggabungan elemen pekerjaan pembongkaran hasil cetakan dan pendinginan hasil cetakan. Proses penggabungan dilakukan mengingat dengan adanya perubahan komposisi bahan baku, maka lama kegiatan pengeringan dapat dikurangi. Pengurangan waktunya dilakukan dengan cara menambahakan zat flokulan pengganti air. Flokulan ditambahkan untuk meningkatkan plastisitas tanah dan mengurangi lamnya proses pengeringan. Flokulan yang ditambahkan yakni zat biosludge seperti limbah pulp kertas sebanyak 1 kg untuk setiap komposisi 8 kg bahan per 1 unit wastafel. Hasil penambahan terebut akan mengurangi elemen kegiatan yakni pengeringan hasil cetakan serta pengurangan waktu pengeringan hasil pengamplasan. Perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan menunjukkan terdapat perbedaan waktu operasi. Secara teoritis telah terjadi pengurangan elemen kerja sehingga mengurangi waktu operasi Selain itu terjadi pengurangan biaya produksi antara perbaikan desain dengan desain awal. Pengurangan ini terjadi pada biaya bahan langsung dan biaya upah tenaga kerja langsungen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectQFDen_US
dc.subjectDFMen_US
dc.subjectWastafelen_US
dc.subjectKarakteristik Teknisen_US
dc.subjectPart Kritisen_US
dc.titlePerbaikan Proses Produksi Wastafel dengan Pendekatan Quality Function Deployment dan Design for Manufacturing pada PT. Prima Indah Sanitonen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090403085
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages206 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record