Perancangan Fasilitas Kerja dalam Pembuatan Dandang di UD. Karya Darma
View/ Open
Date
2013Author
Polem, Ahmad Fadli
Advisor(s)
Rambe, A. Jabbar M
Buchari
Metadata
Show full item recordAbstract
UD. Karya Darma merupakan usaha yang memproduksi dandang. Pada proses produksi ditemukan adanya aktivitas yang masih manual di mana operator melakukan pekerjaannya menggunakan fasilitas kerja atau alat bantu yang tidak ergonomis. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan yang dilakukan dengan posisi kerja berdiri yang membungkuk dan berjongkok. Sikap kerja yang tidak memenuhi standard, yaitu membungkuk dan berjongkok inilah yang dapat mengakibatkan semakin tinggi risiko terjadinya Musculosceletal Disorders (MSDs). Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian faktor-faktor yang dapat menimbulkan resiko MSDs dari aktivitas tersebut agar dapat direduksi. Pendekatan postur kerja dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) digunakan untuk menganalisis keluhan MSDs yang terjadi. Kuesioner Standard Nordic (SNQ) diberikan ke operator untuk mengetahui tingkat risiko MSDs. Hasil yang diperoleh adalah terdapat level risiko sangat tinggi (skor REBA 11) pada aktivitas Pengepresan Dandang. Pengukuran ini dilakukan pada tubuh bagian kanan dan kiri operator. Hasil penilaian postur kerja memperlihatkan bahwa keluhan otot yang dialami oleh seluruh operator, yaitu pada bagian lengan atas, lengan bawah, pinggang serta punggung. Jika hal ini dibiarkan dan operator terus melakukan pekerjaannya secara repetitif dalam masa kerja yang panjang akan dapat menimbulkan cedera otot permanen. Usulan perbaikan desain mesin press dalam proses pengepresan dandang sangat dibutuhkan. Rancangan fasilitas kerja usulan berupa modifikasi bentuk mesin press untuk pengepresan dandang serta penambahan alas untuk mesin press menghabiskan investasi sebesar Rp. 375.000. Pekerja yang terus-menerus bekerja tanpa menggunakan alat bantu kemungkinan akan mengalami sakit pada pinggang atau mengalami MsDs, sehingga pihak perusahaan akan mengeluarkan alokasi biaya pengobatan dan biaya lembur untuk menggantikan pekerja yang sakit tersebut. Total biaya untuk berobat dan lembur sebesar Rp. 3.070.000. Biaya yang akan dikeluarkan jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk memperbaiki fasiltas kerja. Selain itu, pihak perusahaan akan mengalami kerugian karena pekerja tidak bisa memproduksi dandang secara optimal sehingga dapat membuat pengiriman order terlambat. Fasilitas kerja usulan berupa tambahan kaki mesin pres serta alat penahan dandang yang dapat disesuaikan (adjustable) dengan dirancang berdasarkan perhitungan prinsip antropometri. Hal ini dapat mengurangi level kategori postur kerja yang sebelumnya berlevel "tinggi" menjadi level "aman".
Collections
- Undergraduate Theses [1456]