Pengaruh Jalan yang Dibangun OECF terhadap Pengembangan Wilayah IDT (Studi Kasus di Tiga Desa Tertinggal Kec. Juhar Kab. Karo Prop. S. Utara)
View/ Open
Date
1999Author
Surbakti, Manggung
Advisor(s)
Tarigan, Kelin
Sembiring, Kumpul
Djaja, Harmaini Riza Danan
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan pedesaan telah mendapatkan perhatian
yang besar diseluruh dunia terutama di negara-negara
berkembang seperti Banglades, India di Asia Selatan,
Indonesia dan Philipina di Asia Tenggara dan negara-negara
Afrika. Telan banyak perbaikan di areal pedesasn seperti
penbangunan Jalan-jalan dan jembatan-jembatan, bendungan,
irigasi, sekolan-sekolah, kantor-kantor dan lain-lain
yang bisa dilihat dengan mudah. Juga ada perbaikan-
perbaikan yang lain seperti peningkatan hasil pertanian
yang tidak bisa dilihat dengan mudah.
Perbaikan-perbaikan ini telah menampakkan hasilnya
di Indonesia. Namun demikian masih banyak penduduk yang
belum dapat menikmati hasil dari penbangunan ini. Mereka
terdiri sebagian besar dari penduduk di pedesaan disamping
penduduk perkotaan. Sebagian besar dari mereka masih hidup
dengan kondisi yang sama dengan sebelumnya. Jika
pembangunan yang dilakukan masih memiliki pola yang sama
dengan sebelumnya, maka kehidupan mereka tidak akan
membaik.
Saat ini, salah satu isu nasional adalah menyangkut
dengan masih banyaknya penduduk yang miskin. Sebagian
mereka hidup di pedesaan. Pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan Peta Kemiskinan yang mencakup 26.633 desa di
seluruh kepulauan Indonesia pada tahun 1993 yang telah
dikeluarkan olen BPS. Berkenaan dengan upaya-upaya
mempercepat pembanqunan di desa-desa tertinggal ini agar
Kemiskinan dapat dihapuskan, Pemerintah telah memiliki
strategi baru yang berbeda dengan sebelumnya. Strategi
baru ini dikenal dengan Program IDT. Program ini mulai
dilaksanakan mulai tahun anggaran 1994/1995 di seluruh
desa tertinggal dengan sumber dana berasal dari APBN.