Show simple item record

dc.contributor.advisorNazlina
dc.contributor.advisorAnizar
dc.contributor.authorWiguna, Windi
dc.date.accessioned2023-03-31T05:30:51Z
dc.date.available2023-03-31T05:30:51Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83722
dc.description.abstractUD. Tiga Bawang merupakan industri kecil yang memproduksi keripik ubi dengan merek Dora yang beralamat di jalan Ujung Serdang Pasar III Kecamatan Tanjung Morawa. Proses produksi tidak semua dilakukan secara manual, terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan secara semi otomatis. Proses perajangan ubi kayu dilakukan secara semi otomatis, yaitu operator pada posisi duduk di atas bangku kecil dan tangan operator mendorong ubi kayu satu-persatu hingga mendekati mata pisau perajangan dengan sikap kerja yang tidak ergonomis. Sikap kerja yang tidak ergonomis ini dibuktikan dengan hasil pengolahan Standart Nordic Questionnaire (SNQ) yang mengidentifikasi terjadi keluhan muskuloskeletal mulai dari tingkat sangat sakit hingga agak sakit pada anggota tubuh tertentu. Dari hasil penilaian postur kerja dengan Quick Exposure Check (QEC) terdapat beberapa elemen kerja dengan postur kerja yang tidak ergonomis. Dari peta pekerja dan mesin dapat disimpulkan operator lebih banyak bekerja tanpa melibatkan mesin perajang dengan waktu yang diperlukan untuk merajang 1 keranjang ubi kayu (6 kg) adalah 187 detik. Persentase aktivitas produktif operator adalah 100% sedangkan mesin perajang hanya 0,37%. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan perbaikan rancangan fasilitas kerja yang terdiri dari mesin perajang dan kursi operator. Perbaikan dilakukan dengan merancang fasilitas kerja sesuai dengan antropometri operator. Bentuk, ukuran dan bahan yang digunakan untuk kursi operator diganti. Lubang mata pisau dirancang dengan bentuk tabung sehingga sesuai dengan bentuk ubi kayu dan mencegah jari operator bersentuhan langsung dengan mata pisau. Setelah usulan perbaikan rancangan fasilitas kerja dibuat, dilakukan penilaian postur kerja pada kegiatan perajangan dengan metode QEC dan hasilnya semua elemen kerja berada pada level aman. Selanjutnya, berdasarkan peta pekerja dan mesin pada fasilitas kerja usulan waktu yang diperlukan untuk merajang 1 keranjang ubi kayu (6 kg) menjadi 62 detik dengan persentase aktivitas produktif operator 100% dan mesin perajang 96,77%. Terjadi penghematan waktu 125 detik persiklus.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPerajangan Ubi Kayu (Manihot Esculenta)en_US
dc.subjectRancangan Fasilitas Kerjaen_US
dc.subjectPostur Kerjaen_US
dc.subjectQuick Exposure Check (QEC)en_US
dc.titleUsulan Perbaikan Rancangan Fasilitas Kerja Perajangan Ubi Kayu (Manihot Esculenta) di UD. Tiga Bawangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM040403032
dc.identifier.nidnNIDN0014016105
dc.identifier.nidnNIDN0002106802
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages181 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record