Studi Penerapan Total Preventive Maintenance (TPM) untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi pada Pengolahan Lateks Pekat di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan
View/ Open
Date
2010Author
Buyuti, Zul Amin
Advisor(s)
Sugiharto
Tarigan, Ukurta
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan – Sumatera Utara, yang bergerak dalam usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, serta mempunyai pabrik pengolahan Lateks Pekat dan dari sisa Lateks Pekat didapat produk yang masih mempunyai nilai jual yaitu Block Skim Rubber.
Masalah produktivitas dan efisiensi mesin atau peralatan yang dialami oleh Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan disebabkan oleh umur mesin yang sudah tua sehungga kondisi mesin atau peralatan memiliki peluang yang sangat tinggi untuk mengalami kerusakan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam pemeliharaan mesin dan peralatan, salah satunya dengan melakukan penerapan total productive maintenance.
Dari hasil pengolahan data di dapat Ideal Cycle Time dalam proses produksi di mesin sparator pada periode 2009 adalah 0,21 jam/ton, Equipment failures yang terjadi periode 2009 yang menyebabkan hilangnya keefektivitasan penggunaan mesin atau peralatan di mesin sparator dimana persentase terbesar breakdown loss di bulan maret sebesar 5.62 %. Ini diakibatkan oleh kerusakan yang terjadi pada mesin centrifuge, sehingga menyebabkan shutdown, Setup and Adjusment Loss mesin atau peralatan juga mempengaruhi keefektivitasan penggunaan mesin, tidak adanya standart untuk setup time menyebabkan kerugian waktu dalam proses produksi. Selama periode 2009 persentase terbesar Setup and Adjusment Loss terjadi pada bulan maret sebesar 3.53%, persentase terbesar faktor efektivitas mesin yang hilang karene faktor idling dan minor stoppages adalah pada bulan April sebesar 1.60%, akibat dari faktor Reduce Speed mesin, total waktu yang hilang selama periode 2009 sebesar 136.10 jam dan persentase terbesar terjadi pada bulan agustus sebesar 11.42%, faktor rework losse mengakibatkan hilangnya efektivitas dimesin centrifuge dala proses produksi sebesar 0 %. Hal ini disebabkan tidak adanya produk yang dibuang, Berdasarkan hasil perhitungan OEE dimesin sparator periode 2009 ini dapat dilihat bahwa nilai terbesar OEE 83.06 % pada bulan februari dan persentase terkecil terjadi bulan april sebesar 81.44%. kondisi ini menunjukan bahawa kemampuan mesin centrifuge dalam mencapai target tahunan dan dalam pencapaian efektivitas penggunaan mesin belum mencapai kondisi yang ideal, hal ini disebabkan rasio availability hanya berkisar 90.85%-94.02%, Performance efficiency 87.86%- 92.05% dan quality product 98.41% - 99.48 %.
Pemeliharaan pencegahan yang dapat dilakukan setiap hari seperti pemeriksaan kondisi bearing, membersihkan setiap sisi komponen, pemeriksaan oli dan lainnya.
Collections
- Undergraduate Theses [1456]