Show simple item record

dc.contributor.advisorGinting, Rosnani
dc.contributor.advisorAnizar
dc.contributor.authorLubis, Marwan
dc.date.accessioned2023-04-03T05:52:28Z
dc.date.available2023-04-03T05:52:28Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83761
dc.description.abstractProses produksi pada industri kecil pembuatan sepatu ini sebagian besar dilakukan secara manual karena fasilitas kerja yang ada belum memadai yaitu tidak adanya alat pemegang benda kerja pada saat perakitan antara upper sepatu dengan acuan sepatu sehingga operator harus memanfaatkan kedua paha untuk menjepit benda kerja tersebut. Selain itu, kursi kerja yang digunakan oleh operator hanya terbuat dari kaleng dan bantal bekas sebagai alas dudukannya dan tidak sesuai dengan dimensi tubuh operator. Kemudian, tata letak komponen juga tidak disusun sebagaimana mestinya. Hal ini menunjukkan adanya sikap kerja yang tidak ergonomis yang menyebabkan terjadinya keluhan muskuloskeletal pada operator. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan operator adalah dengan memperbaiki fasilitas keja tersebut. Dalam hal ini, fasilitas kerja yang akan dirancang berupa alat bantu penjepit benda kerja dan kursi kerja yang ergonomis bagi operator. Penelitian ini bertujuan untuk merancang fasilitas kerja yang ergonomis dengan menerapkan metode Quality Function Deployment (QFD). Sikap kerja yang tidak ergonomis pada proses perakitan dibuktikan dengan hasil pengolahan Standard Nordic Questionnaire (SNQ) yang mengidentifikasi terjadinya keluhan muskuloskeletal pada anggota tubuh tertentu pada operator. Penilaian postur kerja dengan Rapid Upper Limb Assessment (RULA) menunjukkan bahwa terdapat beberapa elemen gerakan dengan postur kerja yang tidak ergonomis. Peta tangan kiri dan tangan kanan aktual menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses perakitan adalah 315 detik. Dengan menerapkan data anthropometri dan menggunakan metode perancangan QFD diketahui dimensi dan keinginan operator terhadap atribut produk kursi kerja dan penjepit benda kerja yang akan dirancang. Postur kerja usulan menunjukkan hampir semua elemen gerakan berada pada level aman dan hanya dua elemen gerakan yang memerlukan perbaikan dalam waktu ke depan, dan berdasarkan peta tangan kiri dan tangan kanan usulan waktu yang diperlukan untuk perakitan adalah 228 detik. Hal ini menunjukkan terjadinya pengurangan waktu sebesar 87 detik atau penurunan sebesar 28,61 %.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPerancanganen_US
dc.subjectKeluhan Musculoskeletalen_US
dc.subjectRULAen_US
dc.subjectAnthropometrien_US
dc.subjectQFDen_US
dc.titlePerancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) pada UD. M. Irfan Shoesen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060403022
dc.identifier.nidnNIDN0021026303
dc.identifier.nidnNIDN0002106802
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages273 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record