Show simple item record

dc.contributor.advisorPoerwanto
dc.contributor.advisorGinting, Rosnani
dc.contributor.authorFadillah, Arif
dc.date.accessioned2023-04-03T06:08:36Z
dc.date.available2023-04-03T06:08:36Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83763
dc.description.abstractUD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses pembuatan sepatu terdiri atas dua bagian yaitu pembuatan upper (bagian atas) dan pembuatan layer (bagian bawah). Pada bagian pembuatan layer terdapat proses pembuatan dan pemotongan pola texon dimana texon merupakan bahan yang bersifat keras seperti kardus digunakan sebagai pembentuk pola layer. aktivitas ini dilakukan operator dengan posisi kerja dilantai dengan satu kaki dilipat kebelakang sebagai penyanggah pantat dan satu kaki lain ditekuk serta masih menggunakan alat-alat manual secara sederhana dan cenderung mengabaikan prinsip-prinsip ergonomi dalam melakukan pekerjaannya. Standar Nordic Quetionaire disebarkan untuk mengetahui keluhan bagian tubuh operator yang sakit, hasil dari SNQ menunjukkan bahwa operator banyak mengalami keluhan pada bagian pinggang, punggung, betis kiri, betis kanan, sakit kaku di leher bagian atas dan sakit kaku leher di bagian bawah sakit pada paha kanan dan kiri. Keluhan ini diakibatkan proses kerja yang masih cenderung mengabaikan prinsip-prinsip ergonomi hal ini terbukti dengan hasil penilaian level tindakan postur kerja dengan metode REBA yang sebagian besar beresiko tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang fasilitas kerja yaitu alat potong pola texon yang ergonomis sesuai dengan dimensi tubuh dan keinginan pengguna sehingga dapat bekerja dengan efektif, nyaman dan aman. Penerapan anthropometri dalam ukuran perancangan menjadi evaluasi ergonomi dari perancangan fasilitas kerja usulan. Digunakan pula metode rasional untuk menerapkan kriteria – kriteria kualitas dari desain perancangan alat potong pola yang merepresentasikan kebutuhan pengguna alat ini. Dengan adanya rancangan alat pemotong pola, maka posisi kerja operator pembuatan dan pemotongan pola akan dirubah yaitu dari posisi duduk dilantai menjadi posisi berdiri. Kemudian aktivitas pembuatan dan perataan pola akan dihilangkan sehingga operator dapat bekerja dengan posisi kerja yang ergonomis dan nyaman dalam menggunakan peralatan kerja. Perancangan fasilitas kerja usulan disesuaikan dengan data anthropometri pekerja agar nyaman saat digunakan dengan dimensi Tinggi Meja Pemotong 93.22 cm, Lebar Handle 8.68 cm, diameter Handle 4.18 cm, Tinggi Handle 165.35 cm.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPerancangan Fasilitasen_US
dc.subjectSNQen_US
dc.subjectREBAen_US
dc.subjectAnthropometrien_US
dc.subjectMetode Perancangan Rasionalen_US
dc.titlePerancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis dengan Menggunakan Metode Rasional pada UD. M. Irfan Shoesen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060403046
dc.identifier.nidnNIDN0024074702
dc.identifier.nidnNIDN0021026303
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages260 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record