Penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan pada Proses Produksi di PT. Mahogany Lestari
View/ Open
Date
2010Author
Napitupulu, Jefry Darma M.
Advisor(s)
Rambe, A. Jabbar M.
Ginting, Rosnani
Metadata
Show full item recordAbstract
Banyak perusahaan menghadapi masalah serius dalam mereduksi produk cacat. Produk cacat yang diterima pelanggan dapat menimbulkan kerugian bagi peusahaan. Bila situasi demikian tidak diatasi dengan segera, perusahaan akan kehilangan pelanggan potensialnya. Dengan adanya pengendalian kualitas (Quality Control) secara baik dan benar dalam proses produksi, maka akan diperoleh produk yang dapat memenuhi keinginan pelanggan.
PT. Mahogany Lestari merupakan perusahaan yang memproduksi produk daun pintu yang merupakan pesanan pelanggan (job order). Produk daun pintu model Colonial 8P merupakan model produk unggulan perusahaan karena selalu dipesan pelanggan. Produk yang dihasilkan hanya diperbolehkan untuk diekspor ke Singapura serta negara-negara di benua Afrika.
Produk cacat atau gagal dalam proses produksi sulit dihindari dalam perusahaan ini. Jenis kegagalan yang sering ditemukan, seperti konstruksi pintu merenggang, kesalahan pembentukan, kayu yang patah, kesalahan pengeboran hingga kesalahan perakitan.
Dengan penggunaan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diperoleh nilai maksimum Risk Priority Number adalah 336 untuk jenis kegagalan kayu (bahan baku) patah/retak dalam kategori moderate (resiko kegagalan tingkat menengah). Sementara bila menggunakan Fuzzy FMEA dengan metode Mamdani, diperoleh nilai resiko maksimum dengan titik pusat (centroid) adalah 782,34 dalam kategori high-very high (resiko kegagalan sangat tinggi). Sehingga, dengan mempertimbangkan nilai tersebut, perusahaan diharapkan mampu untuk segera melakukan perbaikan proses kerja untuk menghindari terjadinya kegagalan proses produksi.
Collections
- Undergraduate Theses [1487]