Analisis Highest & Best Use Lahan Milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Jl. Raya Medan - Lubuk Pakam KM. 21,5 Tanjung Morawa)

Abstract

Aset pemerintah sangat banyak menjadi sorotan publik saat ini karena pemanfaatan aset yang belum optimal, sesuai dengan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana Pemerintah Daerah diberikan otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan dituntut untuk mampu mengoptimalkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya pendapatan dari sektor pengelolaan aset pemerintah, Salah satu lahan kosong milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang seluas 22.802 M² yang berlokasi di Jalan Raya Medan – Lubuk Pakam KM 21,5 Tanjung Morawa yang merupakan salah satu lahan yang perlu dioptimalkan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemilihan alternatif penggunaan lahan dengan melakukan wawancara di sekitar lahan penelitian dan penyebaran kuesioner pada stakeholder melalui pendekatan pengambil kebijakan (Top Down Approach), yang menghasilkan 3 (tiga) pilihan properti teratas yaitu Pusat Promosi Produk, Pergudangan (Ware House), dan Hotel Bisnis. Selanjutnya perlu dilakukan analisis Highest and Best Use (HBU) untuk mengenali lebih jauh penggunaan properti yang paling optimal dan menguntungkan untuk lahan kosong tersebut. Analisis Highest and Best Use (HBU) menggunakan 4 (empat) aspek yaitu, dimungkinkan secara fisik dengan indikator (bentuk, ukuran, aksesibilitas, topografi, utilitas), diizinkan secara regulasi dengan indikator (zoning dan building code), dan layak secara keuangan dengan indikator (Net Present Value /NPV, Payback Period /PBP, Internal Rate of Return /IRR dan Benefit Cost Ratio /BCR, serta Produktifitas maksimum, sehingga didapatkan alternatif properti yang paling optimal dan menguntungkan. Dari 3 (tiga) pilihan properti teratas, setelah dilakukan analisis maka diperoleh hasil penggunaan lahan yang paling optimal dalam penelitian ini adalah Pusat Promosi Produk dengan menghasilkan Net Present Value sebesar Rp. Rp38.142.832.106,- (tiga puluh delapan milyar seratus empat puluh dua juta delapan ratus tiga puluh dua ribu seratus enam rupiah), Internal Rate of Return sebesar 27,92%, Payback Period 5 tahun 7 bulan dan Benefit Cost Ratio sebesar 7,67 dan produktifitas maksimum yang memberikan peningkatan nilai lahan dari Rp. 1.003.000,-/M² menjadi Rp. Rp1.186.591,- / M² atau Produktifitas meningkat sebesar 118 %.

Government assets are very much in the public spotlight today because of the lack of optimal asset utilization, in accordance with Law No. 32 of 2004 on Regional Government, where the Regional Government is granted autonomy to regulate and manage government affairs and is required to be able to optimize the sources of Revenue Original ( PAD) in particular revenue from the government asset management sector. One of the empty land owned by Deli Serdang Regency Government is 22,802 M² located at Jalan Raya Medan - Lubuk Pakam KM 21,5 Tanjung Morawa which is one of the land that needs to be optimized for the increase of Local Revenue (PAD). Selection of land use alternatives by conducting interviews around research areas and distributing questionnaires to stakeholders through a Top Down Approach, which produces the top 3 property choices such as the Product Promotion Center, Warehouse and Business Hotel. Furthermore, Highest and Best Use (HBU) analysis is required to further identify the most optimal and beneficial use of the property for the vacant land. The Highest and Best Use (HBU) analysis uses 4 (four) aspects, that is, physically possible with indicators (form, size, accessibility, topography, utility), permitted by regulation with zoning and building code, and financially feasible indicators (Net Present Value / NPV, Payback Period / PBP, Internal Rate of Return / IRR and Benefit Cost Ratio / BCR, and Maximum Productivity, so as to obtain the most optimal and beneficial property alternative. The results obtained in this study is the Center for Promotion of Featured Products by generating Net Present Value of Rp. Rp38.142.832.106, - (thirty eight billion one hundred forty two million eight hundred thirty two thousand one hundred six rupiah), Internal Rate of Return of 27.92%, Payback Period 5 years 7 months and Benefit Cost Ratio of 7 , 67 and maximum productivity which gives an increase of land value from Rp. 1,003,000, - / M² to Rp. Rp1,186,591, - / M² or Productivity increased by 118%.