Show simple item record

dc.contributor.advisorBadaruddin
dc.contributor.advisorSitorus, Henry
dc.contributor.authorYunanda, Rizki
dc.date.accessioned2018-11-16T06:52:34Z
dc.date.available2018-11-16T06:52:34Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8390
dc.description.abstractPenelitian ini membahas tentang Jihad dalam perspektif ulama Dayah studi sosiologis tentang konsep jihad di Aceh. Menggunakan teori konstruksi sosial dengan tiga faktor utama konstruksi; eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapakan perspektif Ulama Dayah Tentang konsep jihad, kaitan antara pemahaman jihad dengan sikap radikalisme serta formulasi jihad yang bangun ulama Dayah. Menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana peneliti langsung mengamati dengan orang yang diteliti dan mencoba menganalisis pengalaman objektif dan subjektif dalam pendekatan sosiologis. Informan kunci dalam penelitian ini adalah ulama dayah/Pimpinan dayah dan anggota Majlis Permusrawatan Ulama (MPU) di Aceh karena dianggap representatif dan memiliki kapasistas untuk menjawab pemasalahan. Sementara informan pendukung adalah santri dayah yang belajar dan menerima langsung ilmu pengatahauan dari ulama dayah. Hasil penelitian ini mengunggkapkan bahwa, Jihad pada dasarnya adalah Qital (berperang) yakni menegakkan agama Allah SWT untuk meraih kemenangan di dunia dan akhirat, jihad merupakan perintah Allah yang tidak dimansukhkan (hilang) di dalam Al-quran, dalam konteks Islam berperang bukan berarti berjihad, tetapi berjihad dengan cara berperang. Seiring perkembangan global ulama Aceh menyimpulkan bahwa jihad bukan hanya ditafsirkan sebagai perang, karena tidak ada alasan bagi umat Islam, saat ini harus berperang. Islam menganjurkan berjihad namun bukan berarti harus berperang. Dalam pemahaman ulama dayah, istilah radikalisme dan terorisme tidak ada hubungan dengan konsep jihad. Terorisme merupakan samatan atau peranakan dari kelompok anti Islam. Islam agama yang mengajarkan cinta damai dan rukun terhadap umat beragama, bunuh diri bukanlah konsep Islam, bunuh diri merupakan penyimpangan (sesat) yang mengatasnamakan Islam. Formulasi jihad yang dibangun oleh ulama dayah adalah jihad melawan kebathilan. Ulama dayah tidak mengajarkan sikap radikal, karena sistem pendidikan dayah saat ini adalah turunan dari para ulama kharismatik Aceh sebelumnya. Esensi jihad dikonstruksikan ulama dayah saat ini adalah, jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan setan dan jihad melawan kebodohan dengan cara mengajak generasi muda untuk tidak luput daripada menuntut ilmu pengetahuan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectJihaden_US
dc.subjectUlama Dayahen_US
dc.subjectAcehen_US
dc.titleJihad dalam Persfektif Ulama Dayah (Studi Sosiologis Tentang Konsep Jihad di Aceh)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM167047001en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record