dc.description.abstract | PT. Central Windu Sejati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
cold storage udang yang menghasilkan produk berupa udang beku dalam bentuk
mentah dan matang. Sistem persediaan bahan baku yang saat ini digunakan oleh
perusahaan adalah dengan memesan udang mentah dalam jumlah yang
disesuaikan dengan perencanaan produksi untuk 1 minggu. Bahan baku kemudian
disimpan dalam ruangan bersuhu -18oC dan diberi es batu yang akan diganti
setiap 6 jam. Perusahaan mengambil tindakan ini untuk mencegah terjadinya
kekurangan bahan baku pada proses produksi dan juga menghemat biaya
pemesanan. Kondisi ini mengakibatkan biaya inventori menjadi tinggi, selain itu
tingkat kesegaran dan kualitas produk akan menurun.
Cara pemesanan bahan baku di PT. Central Windu Sejati menunjukkan
ketidakseimbangan antara bahan baku yang diproses dengan kapasitas produksi
stasiun kerja, hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan material antar stasiun
yang dimulai dari stasiun deheading hingga stasiun seaming. Kondisi ini
menunjukkan adanya pemborosan pada perusahaan yang dapat mempengaruhi
produktivitas perusahaan.
Untuk mengidentifikasi pemborosan yang terjadi, dilakukan pendekatan
dengan menggunakan value stream mapping untuk mendapatkan current state
map yang selanjutnya akan dianalisa dengan tool 5 why untuk mendapatkan akar
permasalahan penyebab pemborosan yang terjadi sepanjang value stream. Adapun
pemborosan yang dibahas dalam penelitian ini adalah 7 waste dari definisi sistem
produksi Toyota. Dari hasil penelitian, waste yang terjadi di PT. Central Windu
sejati mencakup pemborosan waktu menunggu, transportasi yang berlebihan,
overprocessing, excessive inventory dan unnecessary motion.
Rancangan sistem kanban dilakukan dengan perencanaan sistem
komunikasi antara perusahaan dengan pemasok bahan baku (vendor) untuk
mengatasi kelemahan sistem persediaan aktual. Untuk mengurangi non value
added activities, dilakukan analisis pada stasiun kerja yang memiliki takt time
dibawah cycle time. Hasil rancangan dimodelkan dalam future state map sebagai
gambaran keadaan ideal proses produksi yang ingin dicapai. Strategi
implementasi dirumuskan sebagai usulan langkah-langkah untuk membantu
perusahaan mencapai keadaan ideal yang diinginkan. Adapun pengurangan lead
time yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebesar 49.78 %. Future state
map harus terus menerus diperbaiki (continuous improvement) agar perusahaan
dapat menjadi lean dan eksis dalam persaingan global. | en_US |