Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi
View/ Open
Date
2013Author
Malahayati
Advisor(s)
Tambunan, Mangara Mangapul
Syahputri, Khalida
Metadata
Show full item recordAbstract
Dewasa ini persaingan tidak hanya dinilai dari biaya tetapi juga dari segi
kualitas. Kualitas layananan dapat dibedakan atas kualitas layanan internal dan kualitas
layanan eksternal. Kualitas layanan internal pada akhirnya akan menentukan
kualitas layanan eksternal.
R.S Efarina Etaham Berastagi merupakan salah satu penyedia pelayanan
kesehatan yang berada di daerah Kab. Karo. Dalam hal ini beberapa permasalahan
berkaitan dengan dimensi kualitas layanan internal seperti sikap, perilaku dan
keramahan pihak rumah sakit, waktu tanggap dokter yang lambat, kurang inisiatif dalam
membantu pasien, kerjasama dan job desk yang kurang jelas, pelayanan yang kurang
akurat dan tidak sesuai standar, jam pelayanan yang tidak sesuai dengan yang
ditentukan dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan solusi ideal
terhadap peningkatan kualitas layanan berdasarkan penilaian dimensi kualitas
layanan internal.
Metode analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan penilian dimensi kualitas
layanan internal kesehatan (Internal Health Care Service Quality) dengan menggunakan
metode TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution).
Sedangkan analisis hasil dilakukan dengan membandingkan tingkat kinerja dan tingkat
kepentingan dari masing-masing dimensi yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai preferensi kualitas layanan yang
paling rendah adalah unit layanan rawat inap yaitu 0,3884. Hal ini menunjukkan bahwa
unit pelayanan yang perlu dilakukan peningkatan kualitas adalah unit pelayanan rawat
inap. Sedangkan dimensi perlu dilakukan peningkatan kualitas pada unit layanan rawat
inap adalah responsiveness, collaboration, access, dan equity. Adapun upaya yang
dilakukan untuk peningkatan kualitas adalah: 1) Meminimalkan waktu menunggu dengan
standarisasi waktu pelayanan, serta meningkatkan komitmen staf dalam menangani
pasien. 2) Menerapkan sistem atau kebijakan yang mengatur interaksi diantara
berbagai profesi kesehatan, serta meningkatkan komunikasi yang efektif guna
menghasilkan kerjasama yang baik antar staf. 3) Meningkatkan ketersedian
sumber daya baik ketersediaan tenaga, ketersediaan fasilitas, maupun alokasi
waktu, untuk kelancaran pelayanan. 4) menciptakan kesetaraan dan keterbukaan
di lingkungan rumah sakit.
Collections
- Undergraduate Theses [1597]
